Relevansi Sila
Pertama Pancasila Buddhis
Berkaitan Masalah
Perekonomian
Indonesia memiliki potensi sumber
daya alam yang sangat melimpah yang terbentang luas dari Sabang hingga Merauke.
Letak astronomi indonesia yang diantara 950 – 1410 BT dan
60 LU -110 LS serta letak geografis yang diapit oleh dua
samudra ( Samudra Hindia dan Samudra Pasifik) dan dua benua (Benua Asia dan
Benua Australia) menyebabkan Indonesia memiliki sumber daya alam yang
beranekaragaman. Melimpahnya sumber daya alam di indonesia dapat disaksikan
dari keberagaman hayati yang terkandung didalamnya. Indonesia memiliki ribuan
sepesies tumbuhan serta ribuan spesies hewan yang belum tentu dimiliki oleh
negara manapun. Menurut Wellace
penyebaran flora dan fauna di golongkan menjadi tiga kelompok. Kelompok flora
dan fauna pertama digolongkan dalam jenis Asiatik. Golongan Asiatik terdapat di
pulau sumatra, kalimantan, jawa dan bali. Kelompok flora dan fauna kedua
digolongkan dalam Australis. Golongan Australis ini terdapat di wilayah
indonesia bagian timur. Kelompok flora dan fauna ketiga digolongkan dalam dalam
jenis peralihan. Golongan peralihan terdapat diwilayah indonesia bagian tengah.
Selain keanekaragaman hayati yang melimpah, bangsa indonesia juga memiliki
sumber daya tambang yang tak terkira jumlahnya. Akan tetapi, melimpahnya sumber
daya alam yang ada di Indonesia kurang diimbangi dengan pengelolaan sumber daya
alam secara maksiamal.
Pengelolaan sumber daya alam
di Indonesia saat ini dirasakan oleh beberapa pihak masih kurang maksimal. Kurang
maksimalnya pengelolaan sumber daya alam indonesia terlihat pada kejadian
kelangkaan sumber pangan yang kerap kali melanda. Sumber daya pangan memegang
peran penting dalam meningkatkan kesejahteraan dalam masyarakat. Kelangkaan sumberdaya
pangan yang ada di indonesia menunjukan hasil sangat memperihatinkan. Dengan
adannya kelangkaan sumber daya pangan menyebabkan banyak anak menderita busung
lapar. Kelankaan sumber daya pangan juga membuat orang-orang minoritas harus
mengais-gais sisa makanan (nasi aking) untuk mencukupi kebutuhan makan mereka
sehari-hari. Selain kelangkaan pangan, permasalahan yang kerap terjadi di
Indonesia berupa kelangkaan Bahan Bakar Kendaraan bermotor. Kelangkaan bahan
bakar untuk kendaraan bermotor menyebabkan terganggunya sumber perekonomian
suatu negara. Kelangkaan bahan bakar menimbulkan melonjaknya biaya produksi
suatu barang. Imbas dari melonjaknya harga produksi menyebabkan banyak
perusahaan kecil dan menengah mengalami gulung tikar akibat tidak mampu menopang
biaya produksi yang begitu tinggi. Pada hal, dipandang dari sisi perekonomian
dunia, indonesia memiliki sumber daya alam yang sangat melimpah. Dengan adanya
kelangkaan pangan serta bahan bakar minyak yang ada di masyarakat, Indonesia
harus segera merubah sistem pengelolaan sumber daya alam secara bijaksana.
Pengelolaan sumber daya alam
secara bijaksana akan mendorong bangsa indonesia memiliki daya saing yang lebih
dikancah internasional. Pengelolaan sumber daya alam yang belum maksimal menyebabkan
bangsa indonesia mengambil kebijakan impor sebagai upaya memenuhi kebutuhan
dalam negri. Ketergantungan bangsa Indonesia terhadap negara lain menunjukan
peningkatan seiring dengan perkembangan zaman. Peningkatan ketergantungan terhadap
negara lain semakin meningkat seiring dengan semakin bertambahnya populasi
penduduk di Indonesia. Kegiatan impor dalam satu sisi memberikan bermanfaat
yang sangat besar. Dengan adanya impor, bangsa indonesia dapat memenuhi
kebutuhan yang mendasar untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Akan tetapi
disisi lain kegiatan impor sangat merugikan bangsa Indonesia. Kegiatan Impor
akan semakin membuat bangsa indonesia semakin terpuruk pada ketergantungan
sumber pangan terhadap negara lain. Untuk menanggulangi impor bahan pangan yang
semakin meningkat, bangsa Indonesia
harus mengubah ketergantungan impor dengan memaksimalkan penggelolaan potensi
sumber daya alam yang sangat melimpah. Denga pengelolaan sumber daya alam yang
tepat akan dapat menanggulangi masalah-masalah perekonomian di Indonesia. Apa
lagi, didukung dengan kondisi alam Indonesia yang memiliki tingkat kesuburan tanah yang relatif
tinggi akan memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mengolah sumber daya
alam yang ada di Indonesia. Dengan pengolahan yang tepat serta dengan kondisi
alam yang mendukung akan meningkatkan
hasil pertanian bangsa indonesia. Peningkatan hasil pertanian tersebut akan
dapat menolong bangsa indonesia dari ketergantungan impor bahan pangan dari
negara lain. Sehingga dengan meningkatnya hasil pertanian akan memberikan
kesempatan untuk mengekspor hasil pertanian yang ada di indonesia. Tulisan
tentang Relevansi Sila Pertama Pancasila Buddhis Berkaitan Masalah Perekonomian
ini dihadirkan guna memberikan wacanan bagi pembaca dalam pengolahan sumber
perekonomian dengan menghindari pembunuhan makhluk hidup.
Sang Buddha mengajarkan Pancasila
Buddhis sebagai latihan sila bagi umat awam. Pancasila Buddhis terdapat latihan moral pada tahap awal bagi
seorang perumah tangga dalam memasuki kehidupan beragama dalam agama Buddha. Lima latihan moral tersebut adalah:
1. Seseorang bertekad melatih
diri menghindari pembunuhan mahkluk hidup.
2. Seseorang bertekad melatih
diri menghindari pengambilan barang yang tidak diberikan.
3. Seseorang bertekad melatih
diri menghindari perbuatan asusila.
4. Seseorang bertekad melatih
diri menghindari perkataan yang tidak benar.
5. Seseorang bertekad melatih
diri dari minuman yang menimbulkan lemahnya kesadaran.
Pancasila buddhis merupakan
sila yang dianjurkan oleh sang Buddha untuk menekan perbuatan-perbuatan buruk
yang dilakukan melalui badan jasmani seseorang. Sila-sila yang terkandung
didalam pancasila Buddhis apabila dilaksanakan dengan pengertian yang benar
akan mendorong seseorang mendapatkan manfaat yang besar. Sila-sila dalam
pancasila buddhis akan dapat menuntun seseorang dalam kemajuan batin,
kemakmuran serta terlahir kembali disurga. Dalam kondisi masyarakat, dengan
menghindari perbuatan-perbuatan buruk tentunya akan menimbulkan ketentramanaman
bagi masyarakat. Agar dapat memperoeh manfaat yang besar, Pancasila sebagai
sarana menekan perbuatan buruk juga harus diimbangi dengan perbuatan perbuatan
baik yang tercermin dalam pancadhamma. Didalam sila-sila yang terdapat
pancadhamma apabila dikembangkan dengan baik akan dapat menumbuhkan
perbuatan-perbuatan bajik yang ada dalam diri seseorang.
Didalam sila-sila yang terdapat didalam pancadhamma tersebut meliputi:
1.
Metta-karuna,
yaitu perasaan Cinta Kasih dan Welas Asih yang terwujud melalui suatu keinginan
untuk membantu makhluk lain mencapai kebahagiaan
seperti yang telah di alami oleh
dirinya sendiri.
2.
Samajivita,
yaitu kesabaran dalam cara berpenghidupan benar. Perlu di tekankan di sini
bahwa kesadaran ini merupakan suatu bantuan besar bagi pelaksanaan sila kedua.
Dapatlah dikatakan bahwa hamper tidak mungkin seseorang dapat melatih sila yang
kedua tanpa melatih dan mengembangkan
kesabaran tersebut.
3.
Santutthi,
yaitu perasaan puas terhadap apa yang telah menjadi miliknya.
Dalam hubungannya dengan pelaksanaan sila ketiga, perasaan puas ini dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
Dalam hubungannya dengan pelaksanaan sila ketiga, perasaan puas ini dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
a. Sadarasantutthi, perasaan puas memilik satu istri. Dengan perkataan lain, tidak
meninggalkan istrinya pada waktu sehat maupun sakit, pada waktu muda maupun
tua, dan tidak berusaha untuk pergi
atau mencari wanita lain.
b. Pativatti, rasa setia kepada suami. Rasa setia ini tidak terbatas pada
waktu. Sekalipun suaminya telah meninggal dunia, ia lebih suka menjanda seumur
hidupnya meskipun ia sebenarnya oleh tradisi dan hokum diperkenankan untuk
menikah lagi.
4.
Sacca,
yaitu kejujuran yang diwujudkan sebagai keadilan, kemurnian, kesetiaan dan
perasaan terima kasih
5.
Satisampajanna,
yaitu kesadaran dan pengertian benar. Dalam hubungannya dengan pelaksanaan
sila, satisampajanna ini sering diartikan sebagai kewaspadaan. Kewaspadaan
tersebut dapat di bagi menjadi empat macam
:
a. Kewaspadaan dalam hal makanan
b. Kewaspadaan dalam hal pekerjaan
c. Kewaspadaan dalam hal bertingkah laku
d. Kewaspadaan terhadap hakikat hidup dan kehidupan
Berkaitan dengan sila
pertama dalam pancasila buddhis, terjadina suatu pembunuhan makhluk hidup bila
terdapat lima syarat yang mendasarinya. Lima syarat yang mendasari terjadinya
pembunuhan meliputi:
Ø Ada makhluk hidup
Ø Mengetahui bahwa makhluk
tersebut masih hidup
Ø Ada niat untuk membunuh
Ø Melakukan usaha untuk
membunuh makhluk hidup
Ø Makluk tersebut mati melalui
usahanya
Kondisi masyarakat yang yang tentram dapat tercipta apabila
seseorang mengembangkan perbuatan bajik serta salah satunya dengan menghindari
pembunuhan makhluk hidup. Untuk memperoleh suatu kondisi masyarakat yang
tentram seseorang juga harus mengembangkan sila pertama dalam pancadhamma. Sila
pertama dalam pancadhama berisikan tentang Metta-karuna. Metta karuna memiliki
pengertian dalam bahasa indonesia sebagai perasaan Cinta Kasih dan Welas Asih.
Perasaan Cinta Kasih dan Welas Asih diwujudkan melalui suatu keinginan untuk
membantu makhluk lain mencapai kebahagiaan
seperti yang telah di alami oleh
dirinya sendiri. dengan adanya keinginan yang dikembangkan dalam batin, dalam
tataran waktu tertentu keinginan tersebut dapat tercetus melalui perbuatan
jasmani ketika melihat makhluk yang kesusahan. Dalam kondisi tertentu dengan
mengembangkan perbuatan Cinta Kasih dan Welas Asih secara otomatis prilaku
seseorang akan memiliki perbuatan untuk menghindari membunuh maupun menyakiti
makhluk lain. Dengan adanya kesejahteraan hidup dengan menghindari pembunuhan
serta mengembangkan perbuatan Cinta Kasih dan Welas Asih dalam satu sisi juga
memberikan dampak pada peningkatan perekonomian suatu bangsa.
Dalam kehidupan sehari-hari,
kita tidak asing lagi mendengar istilah ekonomi. Menurut KBBI isilah ekonomi
memiliki pengertian sebagai pengetahuan dan penyelidikan mengenai asas-asas
penghasilan (produksi), pembagian
(distribusi) dan pemakaian barang-barang serta kekayaan (seperti halnya
keuangan, perindustrian perdagangan). Dalam prinsip ekonomi, seseorang
mengupayakan dengan modal yang seminimal mungkin dapat menghasilkan barang yang
semaksimal mungkin. Dalam upaya untuk memperoleh hasil yang maksimal, manusia
dituntut untuk berusaha secara cerdas untuk menciptakan suatu produk yang dapat
diterima dalam masyarakat.
Sila pertama dalam pancasila
Buddhis apabila diterapkan dalam sistem perekonomian bangsa dalam jangka panjang akan dapat memberikan
manfaat yang besar. Dengan menghindari pembunuhan makhluk hidup akan membuat keseimbangan
alam akan terjaga. Keseimbangan alam yang teraga dengan baik akan sangat
membantu petani dalam merpoduksi hasil pertanian. Terjaganya kondisi alam
secara tidak langsung akan meningkatkan hasil produksi pertanian. Akan tetapi,
adanya perburuan hewan sebagai alasan peningkatan perekonomian menimbulkan
permasalahan yang kompleks bagi suatu negara.
Dengan tingginya permintaan
pasar menyebabkan terjadinya perburuan yang besar-besaran. Perburuan ular,
katak dan belut dalam satu sisi sangat menguntungkan bagi para pedagang.
Permintaan kulit ular yang digunakan sebagai bahan dalam pembuatan tas, ikat
pinggang dan sepatu yang sangat tinggi turut memberikan masukan devisa yang
sangat besar bagi negara. Selain itu, hasil perburuan daging katak dan belut
turut memberi peran yang besar bagi peningkatan perekonomian bangsa. Dengan adanya
permintaan daging katak dan belut yang tinggi sebagai menu utama
dilestoran-lestoran ternama turut menyumbang pendapatan suatu negara. Hasil
dari penjualan kulit ular serta daging katak dan belut tersebut dalam jangka
pendek sangat mendongkrak perekonomian dari suatu negara. Akan tetapi, dengan semakin
banyaknya perburuan ular, katak dan belut dalam jangka panjang sangat merugikan
petani dan jangka yang lebih luas dapat menyebabkan krisis pangan bagi suatu
negara.
Dalam dunia pertanian
sebagai salah satu sarana memproduksi bahan pangan sangat membutuhkan
terjaganya keseimbangan alam. Dengan adanya keseimbangan alam akan dapat
mendongrak peningkatan hasil produksinya. Apabila ada ekosistem yang terganggu
akan berimbas besar pada hasil pertanian yang diperoleh. Perburuan ular, katak
dan belut secara besar-besaran menyebabkan terganggunya ekosistem sawah. Perburuan
ular secara besar-besaran sebagai bahan dalam pembuatan tas, ikat pinggang dan
sepatu yang sangat tinggi menyebabkan meningkatnya populasi tikus di sawah.
Tikus merupakan hewan pengerat menjadi hama yang merugikan bagi petani.
Perburuan ular yang meningkat menyebabkan tikus berkembang biak dengan cepat. Akibat
dari melonjaknya populasi tikus, berdampak pada menurunnya produktifitas hasil
pertanian. Perburuan belut yang secara besar-besaran juga menyumbang permasalahan
bagi para petani. Belut memeiliki peran yang tinggi dalam meningkatkan
kesuburan tanah pertanian. Dengan adanya belut yang menggali trowongan di tanah
persawahan secara tidak langsung membantu petani dalam memgemburkan lahan
pertaniannya. Dengan adanya belut siklus udara dalam tanah dapat terjaga dengan
baik. Sehingga dengan adanya peran belut berperan dalam penyuburan tanah
pertanian. Dengan adanya perburuan belut secara besar-besaran memberikan
kerugian besar bagi para petani. Dengan adanya perburuan belut kondisi tanah
akan menjadi kurang subur karena peran belut dalam proses pengeburan tanah berkurang.
Perburuan daging katak juga memberi dampak yang semakin buruk dalam ekosistem
sawah. Dengan adanya perburuan katak akan menyebabkan meningkatnya populasi
belalang. Perburuan katak dalam jangka panjang akan merugikan petani. Dengan
adanya perburuan katak, populasi belalang akan meningkat pesat karena predator
alami belalang berkurang. Penanggulangan hama belalang dengan menggunakan pestisida
akan semakin memperparah keseimbangan alam.
Penggulangan hama mengunakan
pestisida dapat memperparah keseimbangan alam. Pestisida
terbuat dari bahan kimia berbahaya Jenis pestisida dibedakan berdasarkan hama
pengganggunya. Insektisida merupakan bahan kimia yang digunakan untuk
memberantas hama berupa serang. Pada penggunaan pada serangga. Serangan hama
yang memiliki daya tahan kuat, setelah disemprot pestisida akan memiliki
kekebalan tubuh yang lebih besar dibanding dengan sebelumnya. Akibatnya, petani
harus menggunakan komposisi pestisida yang lebih banyak untuk memusnahkan
belalang. Hama-hama yang masih hidup akan semakin memiliki kekebalan terhadap
racun yang lebih tinggi. Selain itu, populasi belalang yang memiliki kekebalan
tubuh yang tinggi akan berkembang biak lebih cepat. Oleh karena pemangsanya
mati akibat pestisida. Berkurangnya jumlah hama menyebabkan berkurangnya jumlah
musuhnya. Sedangkan fungisida merupakan
bahan kimia yang digunakan untuk memberantas jamur parasit.
Penggunaan
pestisida dapat memengaruhi kehidupan makhluk hidup lain jika dipakai secara
berlebihan. Pestisida ini dapat dimakan oleh hewan yang seharusnya tidak ingin
dibasmi. Akibat dari penggunaan pestisida yang berlebihan, hewan-hewan yang
tidak merugikan serta membantu dalam proses kesuburan tanah akan musnah. Dengan
semakin banyak pembunuhan akan menyebabkan ekosistem menjadi tidak seimbangan yang
dalam jangka panjang akan berdampak pada penurunan produktifitas hasil
pertanian. Akibat
dari penurunan hasil pertanian suatu negara harus mengimpor kebutuhan pangan
dari negara lain. Sehingga apabila kasus pembunuhan tersebu tetap dibiarkan
terus menerus tentunya akan sangat merugikan suatu negara dengan semakin
terkurasnya devisa negara untuk membeli kebutuhan pangan. Untuk menanggulagi
impor kebutuhan pangan, bangsa Indonesia membutuhkan proses produksi yang
efektif tanpa adanya unsur pembunuhan.
Proses produksi tanpa
didasari oleh unsur pembunuhan sangat memberikan manfaat yang besar. Dengan
proses produksi yang bijaksana akan menciptakan kondisi alam yang seimbang.
Dengan adanya kondisi alam yang seimbang akan dapat memacu produktifitas pada
hasil pertanian. Dengan menghindari pembunuhan serta mengembangkan cinta kasih
serta kasih sayang keseimbangan alam indonesia akan semakin membaik secara
perlahan. Dengan membaiknya kondisi alam seta peningkatan produksi pangan
ketergantungan pangan terhadap negara lain akan semakin berkurang. Sebaliknya
dengan menggunakan segala sumberdaya alam secara efektif tanpa unsur pembunuhan
dan pengolahan yang secara bijaksana bangsa indonesia akan dapat meningkatkan
produksi panggan. Dengan meningkatnya produktifitas hasil pertanian yang
dikembangkan, Bangsa Indonesia dapat menjadi ujung tombak dari perekonomian
dunia. Dalam adanya kondisi alam yang stabil tanpa ancaman serta pembunuhan
dalam pendisrtibusian barang juga membertikan pengaruh dalam meningkatkan
perekonomian suatu bangsa.
Kondisi lingkungan yang
stabil memberikan pengaruh besar terhadap proses mendistribusikan suatu barang.
Dalam upaya mendisrtibusikan suatu barang tanpa adanya suatu konfik sangat mendukung
peningkatan perekonomian. Dengan kondisi yang kondusif sangat mendukung aliran
barang. Akan tetapi, apabila dalam proses mendistribusikan suatu barang terjadi
suatu konflik hingga terjadi pembunuhan pendistributor tentunya akan sangat
menganggu perekonomian suatu bangsa. Dengan adanya pembunuhan seorang
distributor akan menyebabkan aliran barang menjadi terhambat. Untuk memenuni pasokan produksi tersebut,
pendistributor harus memutar jalan untuk menghindari konflik yang terjadi.
Dengan memutar jalan. Dengam memutar jalan akan menimbulkan pembengkaan
oprasional dalam mempoduksi suatu barang. Akibat dari pembengkakan biaya produksi,
perusahaan-perusahaan besar mengurangi karyawanya. Pengurangan karyawan
tersebut diupayakkan untuk menekan biaya produksi barang. Dengan penghentian
pekerjaan akan menimbulkan penganguran besar-besaran. Pengangguran karyawan
yang sangat banyak akan membuat kesetabilam perekonomian suatu bangsa akan
goyah. Selain itu, terhambatnya
penyaluran suatu barang akan menimbulkan adanya kelangkaan barang di suatu
tempat. Kelangkaan tersebut berimbas pada harga dipasaran yang melambung tingi
dipasaran. Sebaliknya dengan kondisi lingkungan yang mendukung dari setiap
individu mengupayakan diri untuk menhindari kekerasan dan pembunuhan aliran
barang dari produsen ke konsumen akan berjalan dengan lancar. Dengan diimbangai
dengan rasa cinta kasih dan kasih sayang akan menimbulkan keharmonisan dalam
masyarakat. Pendistribusian yang lancar akan menjamin ketersedian barang di
pasaran. Dengan pasokan yang memadai, harga suatu barang akan dapat dijangkau
oleh masyarakat luas. Pendistribusian yang lancar akan akan menimbulkan kondisi
pasar yang yang kondusif sehingga barang kebutuah akan mudah ditemukan
dipasaran.
Ketergantungan terhadaap
daging hewani semakin menunjukan peningkatan. Peningkatan komsumsi daging
hewani dalam jangka panjang akan sangat merugikan. Pengkomsumsian makhluk hidup
akan menimbulkan permasalahan alam yang sulit diuraikan. pemeliharaan hewan
sebagai bahan komsumsi dalam kapasitas banyak akan menghasilkan kotoran yang
sangat banyak pula. Didalam kotoran hewan mengandung unsur karbon dioksida
serta gas amoniak dari hasil pengolahan makanan. Karbon dioksida serta gas
amoniak tersebut apabila dalam kapasitas yang banyak akan menimbulkan masalah
lingkungan. Masalah pemanasan global
merupakan salah satu akibat dari peningkatan karbon dioksida yang ada di
udara. Pemanasan global tersebut menimbulkan perubahan cuaca yang ekstrim
dibelahan dunia sehingga mengakibatkan krisis pangan di berbagai belahan dunia.
Untuk menanggulangi krisis global dapat dimulai dengan mengurangi pembunuhan
sebagai bahan konsumsi makhluk hidup. Pengubahan pola konsumsian makanan hewani
menjadi pola makan secara vegetarian akan turut menciptakan kondisi
perekonomian yang membaik dalam masyarakat. Dengan adanya perubahan pola makan
yang secara vegetarian akan mempengaruhi pola perdagangan lebih menuju pada
perdagangan produk sayuran.
Dengan menghindari diri dari segala usaha yang salah akan
menciptakan kondisi masyarakat yang tentram. Didalam Angguttara
Nikaya sang budha menjelaskan untuk menghindari diri dari lima macam
perdagangan yang bisa membahayakan bagi dirinya sendiri dan juga mahkluk lain.
Lima jenis perdagangan tersebut meliputi satta vanijja (perdagangan
perbudakan), sattha vanijja (perdagangan persenjataan), mamsa vanijja
(perdagangan mahluk hidup), majja vanijja (perdagangan minum-minuman
keras), dan visa vanijja (perdagangan racun, termasuk ganja, morfin, dan
sebagainya). Dengan menghindari perdagangan yang salah kondisi alam akan
seimbang. Dengan adanya kondisi alam yang seimbang akan tercipta ketentraman dalam
masyarakat.
Dalam upaya menghindari perdagangan
yang salah, sang Buddha mengajarkan untuk melakukan pekerjaan yang benar.
Dengan daya upaya yang benar akan dapat menghindarkan diri daya upaya yang
dapat membahayakan bagi dirinya sendiri dan juga mahkluk lain. Dalam Ambalatthika
Rahulovada Sutta menegaskan kriteria tentang pekerjaan terbaik yang dilakukan
oleh para pengikut Sang Buddha. Jika suatu pekerjaan yang dilakukan adalah
menimbulkan manfaat untuk dirinya sendiri dan bermanfaat untuk orang lain serta
bermanfaat untuk kedua-duanya maka pekerjaan tersebut adalah pekerjaan yang
terpuji. Beberapa jenis pekerjaan yang bermanfaat berupa kerajinan, pertanian
dan sebagainya merupakan pekerjaan yang terpuji.
Untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat, didalam Vyagghapajja Sutta sang
Buddha memberikan beberapa nasihat agar dia bisa berbuat untuk kebahagiaan di
dunia ini dan dunia yang akan datang. Sang Buddha mengajarkan bahwa hendaknya
untuk mendapatkan kemajuan materi atau kekayaan, seseorang diharapkan melakukan
segala pekerjaan dengan penuh usaha (utthana sampada), menjaga kekayaan
yang telah ia dapat (arakkha sampada), hidup seimbang (samajivikata),
dan bergaul dengan para sahabat yang bisa hidup bersama baik dalam keadaan
susah dan senang. Hasil kekayaan yang telah diperoleh harus dijaga dengan baik
dan diatur secara cermat sehingga nantinya dapat memberikan manfaat yang besar.
Setelah seseorang mengumpulkan
materi atau kekayaan, maka dia mempunyai kewajiban yang sangat penting, baik
bagi dirinya sendiri dan orang lain. Pattakamma Sutta menjelaskan adanya empat
hal yang harus di perhatikan bagi seorang perumah tangga dari hasil kekayaan
yang telah dikumpulkanya (cattari kammani katta). Keempat hal tersebut
adalah sebagai berikut:
Ø Dia sebaiknya
mempergunakan kekayaannya untuk kepentingan diri sendiri dan untuk pemenuhan
kewajiban keluarga
Ø Dia mempunyai
kewajiban untuk menjaga kekayaan yang telah dikumpulkanya dari bahaya-bahaya
yang mungkin terjadi, seperti kebakaran (aggito), kebanjiran (udakato),
pencurian (corato), dan dari pewaris yang tidak diinginkan (dayadato), serta
orang-orang lain yang tidak diinginkan (tatharupasu apadasu bhogehi pariyodhaya
vattanti).
Ø Dia mempunyai
lima kewajiban yang lain (pabcabalim), yaitu: kewajiban kepada raja,
misalnya membayar pajak (rajabali), kewajiban untuk menjamu tamu-tamu
yang datang (atithibali), kewajiban kepada para deva (devatabali),
dan kewajiban kepada para leluhur yang telah meninggal (pubbapetabali).
Ø Seorang perumah
tangga juga mempunyai kewajiban kepada para samana dan brahmana yang telah
melenyapkan kekotoran bathin, penuh perhatian, dan kesabaran (samanabrahmana
madappamada pativirata khanti soracce vivattha attanam damenti). Dana, jika
diberikan kepada para samana dan brahmana yang berpraktik sila dan penuh
perhatian serta kesabaran akan membuahkan hasil yang baik, akan membuahkan
kebahagian dan menghantarkan seseorang terlahir ke alam-alam yang bahagia (sukhavipakam
saggasamvattanikam). Dana yang demikian, menurut agama Buddha, dikatakan
sebagai kekayaan yang tidak dapat dicuri oleh siapapun. Kekayaan yang digunakan
dengan cara tersebut di atas dikatakan sebagai kekayaan yang telah menuju ke
tempat yang tepat
Pengaturan tentang hasil kekayaan
yang telah diperoleh dapat dilihat
didalam Sigalovada Sutta yang terdapat dalam kitab Digha Nikaya. Didalam
Sigalovada Sutta hasil kekayaan yang telah kita dapatkan dengan jalan yang
benar dibagi dalam empat kelompok. Empat kelompok tentang pengaturan hasil
meliputi : ekena bhoge bhubjeyya (satu bagian untuk dinikmati) dvihi
kammam payojaye (dua bagian untuk ditanamkan kembali ke dalam modalnya) catutabca
nidhapeyya (bagian ke empat disimpan) apadasu bhavissanti (untuk
menghadapi masa depan yang sulit).
Peran pemimpin memegang kontribusi
yang besar dalam meningkatkan
perekonomian suatu negara. Dengan adanya peran pemimpin yang mengarahkan
masyarakatnya untuk menghindari pembunuhan akan menciptakan suasana penuh kedamaian
dalam lingkup masyarakat. Kedamaiaan akan membuat kehidupan masyarakat tertata
dengan baik. Tertatanya kondisi masyarakat akan memudahkan seorang pemimpin
dalam menentukan kebijakan yang sangat bermanfaat untuk mengembangkan potensi
perekonomian. Tertatanya kondisi masyarakat akan mampu mengkondisikan
peningkatan perekonomian yang telah dibina maupun yang sedang diupayakan oleh
masyarakat. Sebaliknya, apabila kondisi seorang pemimpin kurang bijaksana dan
menciptakan kebijakan yang semaunya sendiri, akan menimbulkan gejolak
perekonomian yang merugikan suatu bangsa. Dalam
Milinda Panha Sang Buddha menyatakan bahwa: Jika seseorang yang tidak cocok,
tidak mampu tidak bermoral, tidak layak, tidak berkemampuan, tidak berharga
atas kedudukan sebagai raja, telah mendudukkan dirinya sendiri sebagai seorang
raja atau seorang penguasa dengan wewenang besar, dia akan menjadi sasaran
penyiksaan. Seorang raja akan menjadi sasaran berbagai macam hukuman oleh
rakyat. Karena, dengan keberadaan raja yang tidak cocok dan tidak berharga, dia
telah menempatkan dirinya secara tidak tepat dalam kedudukannya. Dengan adanya
seorang pemimpin yang kurang bijaksana dalam membuat suatu kebijakan akan
menimbulkan permasalahan perekonomian di masyarakat. akibatnya, sebuah negara
akan menimbuilkan ketergantungan terhadap negara lan yang besar. selain itu,
pengangguran yang besar-besaran akan muncul akibat kurang bijaksananya dalam
menentukan suatu kebijakan.
Seorang raja yang
bijaksana akan mampu mengantarkan masyarakatnya untuk memperoleh penghasial
yang mapan. Seorang pemimpin haruslah mempunyai kebijaksanaan yang tinggi dalam
menentukan suatu kebijakan. Seorang pemimpin yang memiliki kebijaksanaan dalam
setiap menentukan keputusan akan dapat memberikan manfaat besar dalam
meningkatkan perekonomian suatu negara. Selain itu, seorang pemimpin harus
mempunyai kecakapan dalam memimpin dan mengarahkan masyarakatnya untuk
mengembangkan sumber-sumber perekonomian. Dalam upaya mencapai potensi
perekonomian yang maksimal, seorang pemimpin haruslah mampu mengarahkan
masyarakatnya menghindari pembunuhan serta mengembangkan cinta kasih dan kasih
sayang demi menciptakan kondisi alam yang seimbang. Dalam
kitab Jataka, Sang Buddha memberikan sepuluh persyaratan seorang pemimpin yang
baik (Dasa Raja Dharma) yaitu,
- Dana (bermurah hati) ;
seorang pemimpin tidak boleh terlalu terikat dengan kekayaannya, dia
memberikan pertolongan baik berupa materi maupun non materi bahkan
bersedia mengorbankan hartanya demi kepentingan anggotanya.
- Sila (bermoral); pemimpin
harus memiliki sikap yang baik dengan pikiran, ucapan, perbuatan dan hidup
berperilaku sesuai dengan aturan moralitas.
- Paricagga (berkorban) ; seorang
pemimpin harus rela mengorbankan kesenangan atau kepentingan pribadi demi
kepentingan orang banyak.
- Ajjava (tulus hati dan bersih)
; memliki kejujuran, ketulusan sikap maupun pikiran dan kebersihan tujuan
serta cita-cita dalam kepemimpinannya.
- Maddava (ramah tamah dan sopan santun) ; memiliki sikap ramah tamah, simpatik dan menjaga sopan santun
melalui pikiran, ucapan dan perbuatan.
- Tapa (sederhana) ;
membiasakan diri dalam hidup kesederhanaan dan tidak berlebih-lebihan
dalam kebutuhan hidup.
- Akkodha (tidak berniat jahat, bermusuhan dan membenci) ; memiliki sifat
pemaaf dan bersahabat, menjauhi niat jahat, permusuhan dan kebencian.
- Avihimsa (tanpa kekerasan) ;
tidak menyakiti hati orang lain, memelihara sikap kekeluargaan, senang
pada perdamaian, menjauhi segala sikap kekerasan dan penghancuran hidup.
- Khanti (sabar dan rendah hati)
; memiliki kesabaran pada saat mengalami halangan dan kesulitan. Memiliki
kerendahan hati pada saat menghadapi hinaan dan celaan, sehingga
menimbulkan pengertian dan kebijaksanaan pada saat menentukan keputusan.
- Avirodhana (tidak menimbulkan atau mencari pertentangan) ; tidak menentang dan menghalangi kehendak
mereka yang dipimpinnya untuk memperoleh kemajuan sesuai dengan tujuan dan
cita-cita kepemimpinannya. Ia harus hidup bersatu dengan anggota sesuai dengan
tuntutan hati nurani.
Didalam Cakkavati Sihananda Sutta, Sang Buddha menasehatkan lebih lanjut mengenai
perilaku para penguasa, meliputi
·
Seorang penguasa
yang baik harus bersikap tidak memihak dan tidak berat sebelah terhadap
rakyatnya.
·
Seorang penguasa
yang baik harus bebas.dari segala bentuk kebencian terhadap rakyatnya.
·
Seorang penguasa
yang baik harus tidak memperlihatkan ketakutan apa pin dalam penyelenggaraan
hukum jika itu dapat dibenarkan.
·
Seorang penguasa
yang baik harus memiliki pengertian yang jernih akan hukum yang
diselenggarakan. Hukum harus diselenggarakan tidak hanya karena penguasa
mempunyai wewenang untuk menyelenggarakan hukum. Dan.dikerjakan dalam suatu
sikap yang masuk akal dan dengan pikiran sehat,
Seorang pemimpin menjadi salah satu ujung tombak kemajuan perekonomian
bangsa. Seorang pemimpin yang mampu mengarahkan masyarakat untuk bekerja keras
akan sangat berpengaruh dalam segi-segi perekonomian. Seorang pemimpin yang
bijaksana sangat berpengaruh besar dalam menciptakan kondisi masyarakat yang
kondusif dalam dunia perekonomian. Dengan adanya Seorang pemimpn yang mampu
mengarahkan masyarakatnya untuk menghindari pembunuhan serta mengembangkan
cinta kasih dan kasih sayang akan menciptakan kondisi alam yang seimbang.
Keseimbangan yang tertata dengan baik, akan memudahkan masyarakat dalam
meningkatkan potensi penghasilan yang baik. Sehingga peran pemimpin dalam
memberikan dorangan masyarakat akan berpengaruh besar bagi perkembangan dan
kemajuan dan peningkatan perekonomian suatu daerah
Melalui tulisan yang telah diuraikan
diatas, penulis menarik kesimpulan bahwa Pancasila Buddhis sebagai latihan
dasar dalam mengembangkan kemoralan umat awam dalam memasuki kehidupan beragama
(khususnya agama Buddha) sangat relevan apabila diterapkan berkaitan dengan
masalah perekonomian suatu bangsa. Pancasila buddhis yang dijadikan sebagai
fondasi dasar dalam penyelesaian masalah-masalah perekonomian akan sangat
membantu terciptanya ketentraman dalam masyarakat. Menurut Agama Buddha
peningkatan ekonomi suatu masyarakat ditujukan untuk menciptakan kondisi di
mana mereka bisa meningkatkan kualitas hidupnya. Ajaran Buddha juga menyadari
sepenuhnya bahwa setiap orang mempunyai peranan yang besar dalam peningkatan
perkembangan ekonomi negara. Oleh karena itu untuk mencipatakan kondisi ekonomi
yang baik, Ajaran Buddha memberikan tuntunan untuk mengatur secara tepat
tentang ekonomi, terutama di rumah tangga, sehingga tingkat kehidupan
masyarakat semakin baik. Mengingat adanya kecenderungan dari setiap orang untuk
mengumpulkan kekayaan dengan segala cara, maka sering terjadi persaingan yang
tidak sehat, pertengkaran, berlomba-lomba untuk mendapatkan kedudukan dan
sebagainya. Maka dari itu, Sang Buddha menasihatkan untuk mengumpulkan dan
menggunakan kekayaan dengan jalan yang benar. Selain itu, seseorang yang mengumpulkan
dan menggunakan kekayaan haruslah sesuai
Dhamma dengan menghindari pembunuhan serta menupayakan untuk mengembangkan
cinta kasih dan kasih sayang kepada semua makhluk hidup. Hal tersebut ditujukan
demi kesejahteraan manusia, baik di alam ini dan alam-alam berikutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar