Cankama Sutta
(Hukum afinitas)
Tempat:
Di Bukit
Gijjhakuka dekat Rajagaha
Latar belakang:
Sang Buddha menyuruh para Bhikkhu
untuk memperhatian pemandangan diluar, di mana siswa senior beliau
sedang berjalan-jalan dengan diikuti kelompoknya masing-masing.
Inti Sutta
Sang Buddha
menjelaskan bahwa para Bhikkhu yang berada dibawah kepemimpinan Bhante Sariputta
semuanya bijaksana karena memiliki banyak pengetahuan Dhamma yang dalam. Semua
yang mengelilingi Bhante Maha Moggallana semuanya mantap dengan kesaktian
supernormal. Bhante Mahakassaa dan semua pengikutnya amat ketat melaksanakan
praktek Dhutangha yang keras. Para Bhikkhu yang dipimpin Bhante Anuruddha
semuanya memiliki kesaktaian mata dewa. Bhante Punna dan para pengikutnya ahli
mengajarkan Dhamma. Bhante Upali dan para pengikutnya ahli dalam peraturan
disiplin Vinaya, sedangkan para Bhikkhu dibawah pimpinan Bhante Ananda terkenal
karena pengetahuan mereka di banyak bidang. Sebaliknya, Devadatta dan para
pengikutnya terkenal karena cara-cara, pikiran, dan keingginanya yang jahat.
Kesimpulan:
Para makhluk
dikelompokkan sesuai dengan kecenderungan alamiahnya. Hukum afinitas bekerja sedemikian
rupa sehingga orang yang memiliki minat yang sama berkumpul menjadi satu, yang
kecenderunganya jahat dalam satu kelompok, sedangkan yang kecenderungan bajik
dikelompok lain. Hukum afinitas ini telah berlaku demikian dimasa lampau, di
masa kini dan di masa yang akan datang.
Pesan moral:
Kembangkanlah
perbuatan baik. Dengan mengembangkan perbuatan bajik, seseorang akan memiliki
kecenderungan untuk mengembangkan perbuatan bajik.
Reftensi:
Lay, U Ko. 2000.
Panduan Tipitaka. Klaten: Vihara
Bodhivamsa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar