Pembabaran Kesunyataan Yang Petama
(Dhammaduta)
Latar Belakang
Sang Budddha yang, dalam waktu singkat, berhasil
memberi penerangan pada enam puluh siswa memutuskan untuk mengirim mereka
sebagai pembabar kesunyataan untuk mengajarkan Dhamma baru Beliau bagi semua
tanpa perbedaan. Sebulum mengutus mereka ke berbagai arah beliau menasihati
mereka sebagai berkiut :
“aku telah bebas, o para bhikkhu, dari semua belenggu,
baik surgawi maupun mansiawi”.”kalian juga, o para bhikkhu, telah bebas dari
semua belenggu, baik surgawi maupun manusiawi”.
“pergilah, o para bhikkhu, demi kebaikan semua pihak,
atas dasar kasih sayang kepaa dunia, demi kebaikan, manfaat, dan kebahagiaan
para dewa dan manusia. Janganlah dua orang pergi dalam sat arah. Ajarkanlah, o
para bhikkhu, dhamma, yang indah pada awal, indah pada pertengahan, indah pada
akhirnya, baik yang tersirat maupun tersurat. Nyatakanlah Kehidupan Suci, yang
sempurna dan murni”.
“Ada manusia dengan sedikit debu pada mata mereka, yang
jika tidak mendenggar dhamma akan jatuh. Mereka itulah yang akan memaham
dhamma”.
“aku juga, o para bhikkhu, akan pergike Uruvela di
Senanigama, dalam rangka mengajar dhamma”.
“Kalian yang telah melaksanakn tugas kalian,
kibarkanlah Bedera Orang Bijaksana. Ajarkanlah Dhamma Agnng. Bekerjalah demi
kebaikan pihak lain
Pengertian Dharmaduta
Dharmaduta, secara etimologis
berasal dari dua kata yaitu “Dhamma” artinya ajarn Buddha sedangkan ‘Duta”
adalah petugas atau pengemban. Dharma duta berarti Pengemban dan petugas
Dhamma. Dharmaduta dalam terminologi Buddhis dikenal sebagai penyebar atau
pengkhotbah Dhamma.
Tujuan Dharmaduta
Secara khusus bertujuan untuk :
1.
Memperkokoh dan mempertahankan kelangsungan
Ajaran Sang Buddha.
2.
Agar para pendengar dapat mengikuti dan
melaksanakan Dhamma dan Vinaya secara benar.
3.
Melindungi Ajaran Buddha dari Usaha
penyelewengan , sehingga umat menjadi bijaksana.
Buddha menyebutkan tujuan dhammaduta, agar umat menjadi :
1.
Bijaksana dalam melaksanakan peraturan (Sila/
Vinaya) secara benar
2.
Cakap dan terpelajar.
3.
Memelihara Dhamma.
4.
Hidup sesuai Dhamma.
5.
Berpegang teguh pada pemimpin yang telah
ditetapkan ( dalam musyawarah ).
6.
Memepelajari sabda- sabda , khotbah- khotbah
Sang Buddha, kemudian mnerangkan kepada orang lain.
Sejarah Dhammaduta
Pembabaran Roda Dhamma yang
pertama kali di taman Rusa Isipatthana , itulah yang menjadi tonggak pertama
sisitem ke-Dharmadutaan. Dharmaduta pertama kali dilaksanakan pada masa
pemerintahan raja Asoka yaitu di tandai dengan pengiriman 9 kelompok dharmaduta
ke sembilan penjuru, termasuk pengiriman dharmaduta ke Srilanka yang dipimpin
oleh Arahat Mahinda Thera, putra dari Raja Asoka.Menurut mahavamsa , setelah
mendapat perbekalan yang cukup Arahat Mahinda Thera bersama Thera Itthiya,
Uttiya, Sambala, dan Baddhasala, Sumana Samanera Upasaka Bhanduka terbang ke Srilanka, 236
setelah Mahaparinibbana dari Sang Buddha.
kesimpulan
Jadi Sang Buddha adalah guru agama pertama yang
mengutus para siswa Beliau yang sudah ditabiskan dan mencapai penerangan untuk
membabarkan Ajaran atas dasar kasih sayang, kepada pihak lain. Dengan tanpa
tempat tinggal tetap, seorang diri dan tanpa uang, para utusan pertama ini
diharapkan berkelana dari tempat ke tempat untuk mengajarkan Dhamma yang mulia.
Mereka tidak mempunyai kekayaan materi lain kecuali jubah yang melinduni
tubuhnya mereka dan mangkuk untuk menerima makanan. Karena daerah sangat luas
dan pekerja relatif sedikit mereka menasehati agar melakukan perjalanan
keagamaan mereka sendiri. Karena mereka adalah arahat yang telah bebas dari
segala keterikatan indria, tujuan utama dan satu-satnya adalah mengajar Dhamma
serta menyatakan Kehidupan Suci (Brahmacariya). Peranan asli para arahat yang
telah mencapai tujuan mereka, adalah bekerja untuk meninggikan moral masyarakat
dengan contoh dan tata susila. Pengmbangan mater, walaupun perlu, bukanlah
urusan mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar