Rabu, 20 Februari 2013

Kasina


Kasina
Pengertian
Kata “kasina” (skt. “krtsna”) berarti “seluruh” dan dalam meditasi digunakan dalam kata sifat dan kata benda seperti kasinayatana dan pathavi-kasina.
Sedangkan digunakan sebagai istilah teknik alam kitab-kitab suci, kasina mempunyai tiga pengertian:
Ø  Mandala yaitu lingkaran yang digunakan sebagai suatu alat atau pembantu saat melaksanakan meditasi.
Ø  Nimitta yaitu tanda atau gambaran batin yang diperoleh dari perenungan terhadap simbol.
Ø  Jhana yang diperoleh dari nimitta.
Macam-macam obyek meditasi dalam kasina
1.      Pathavi kasina (perwujudan benda/tanah)
Seseorang yang ingin mencapai jhana melalui latihan obyek meditasi tanah, mula-mula harus bertempat tinggal disuatu vihara yang sesuai. Kemudian dilanjutkan  dengan membebaskan diri dari semua rintangan-rintangan bahkan rintangan yang paling kecil dengan mencukur rambut dan memakai jubah. Untuk melaksanakan meditasi dengan obek tanah caranya pertama-tama membuat bulatan tanah dengan garis tengah kurang lebih satu jengkal empat jari atau sekitar 30 cm dan tanah yang digunakan harus bukan yang berwarna: biru, kuning, merah, putih. Karena warna-warna tersebut ada dalam obyek kasina yang lain dan apabila mengunakan obyek tanah yag berwarna tersebut, dikawatirkan obyek yang digunakan lebih dominan pada penggunaan warna tanah tersebut. Kemudian melalui obyek tanah, seseorang juga harus mengembangkan nimitta ( bayangan) dan menjaga bayangan tanah tersebut dalam benaknya, sambil merenungkan “semoga saya terbebas dari kelapukan dan kematian”.
Tujuh hal yang harus diikuti dengan hati-hati oleh seseorang yng ingin menjaga kasina-nimittanya:
Ø  Tempat tiggal
Harus bebas dari apa yang bertentangan  dengan kehidupan bermeditasinya.
Ø  Desa yang dikunjunginya
Sewaktu berkunjung utuk mncari makan tidak boleh terlalu jauh, sehingga tidak akan mendapatkan kesukaran dan kelelahan saat mencari makan.
Ø  Percakapan
Tidak terlibat dalam salah satu macam percakapan yang bersifat keduniawian.
Ø  Pergaulan
Dalam pergaulan, diwajibkan bergaul dengan mereka yang tekun bersamadhi.
Ø  Musim
Dalam penentuan musim saat bermeditasi harus diperhatikan untuk mendukung pelaksanaan meditasi.
Ø  Sikap-sikap
Sikap atau posisi badan jasmani saat bermeditasi harus dipilih yang sesuai.
Ø  Makanan
Pemilihan makanan harus yang sesuai tidak merangsang, Tetapi yang sesuai baginya(untuk ketenangan batin dan jasmaninya.

Dengan  praktik dari meditasi dengan objek pathavi kasina, seseorang akan memproleh keuntugan untuk memperbanyak dirinya , dapat menciptakan kepadatan dari udara dan air sehingga ia dapat berjalan, duduk, berbaring dsb. Diatas permukaan air ban udara.


2.      Apo kasina (perwujudan air)
Seseorang yang ingin bermeditasi menggunakan obyek air, harus memperoleh nimitta air yang disimpan mau pun yang tidak disimpan. Caranya dengan menampung dalam wadah yang bening kemudian merenungkan hingga bayangan air berada dalam benak kita dan air tersebut dijadikan obyek meditasi sambil mengulang kata “apo”.

Dengan praktik terhadap apo kasina, ia mampu menyelam dalam tanah seakan-akan menyelam dalam air, dapat menciptakan hujan, sungai dan laut, dapat mengguncang tanah dan karang atau bertempat tinggal didalamnya. Dapat memancarkan air dari setiap bagian tubuhnya. Seperti yang dikehendaki.

3.      Tejo kasina (perwujudan api)
Seseorang yang ingin mengambil objek meditasi tejo kasina atau  dengan menggunakan perwujudan api, seseorang harus memperoleh nimitta dalam api, baik yang disiapkan terlebih dahulu maupun yang tidak disiapkan (sepontan). Cara yang dapat digunakan bagi seseorang yang ingin belajar dengan objek perwujan api mula-mula menyalakan api sebagai obyek, kemudian nyala api tersebut sebagai nimitta dalam benaknya sambil mer enungkan kata “tejo” tanpa menghiraukan warna api tersebut dengan memusatkan pikiran pada inti apinya.

            Dengan mempraktikan tejo kasina dia dapat memperoleh kemmpuan untuk  menimbulkan asap keluar dari setiap bagian dalam tubuhnya dan api untuk turun dari langit. Ia dapat menguasai panas yang keluar dari orang lain, dapat menciptakan segala sesuatu terbakar dengan seketika menciptakan cahaya seakan-akan wujud dewa. Apabila saat kemtian ai dpat membakar dirinya sendiri secara langsung dengan unsur panasnya.



4.      Vayo kasina (perwujudan udara)
Seseorang yang ingin mempraktikkan vayo kasina ( udara), harus mengambil  nimitta di udara, baik dengan mepandangan atau dengan sentuhan. Cara mengambil obyeknya dengan memperhatikan tanaman yang yang memiliki daun-daun yang lebat dan sejajar saat tertiup angin hingga menyentuh tubuh jasmani. Kemudian mencatat bagian jasmani yang tersentuh angin kemudian menyadari akan hadirnya angin, dan melaksanakan meditasia sambil mengulangi kata “vayo”.
Dengan mempratikkan vayo kasina seseorang dapat memperoleh kemampuan untuk menggerakan tubuhnya seperti angin, menyebabkan angin untuk berhembus dan hujan jatuh dimanapun ia inginkan dan dapat meniptakan suatu benda berindah sendiri dari suatu tempat ketempat lainnya.

5.      Nila kasina (perwujudan wana biru)
            Seseorang yang mempraktikkan meditasi dengan menggunakan obyek warna biru, harus menemukan nimita dalam bunga teratai wara biru atau kain berwarna biru. Kemudian melaksanakan meditasi dengan memunculkan nimitta warna biru dalam benaknya sambil mengulang kata “nilam”.

            Dengan mempraktikan nila kasina ia dapat memancari dunia dalam batas  kemampuannya dengan warna biru, menciptakan bentuk-bentuk biru, memperoleh kemampuan  terhadap obyek-obyek yang berwarna biru dan mencapai kebebasan dengan kegiuran.


6.      Pita kasina (perwujudan warna kuning)
            Seseorang yang mempraktikan meditasi dengan menggunakan obyek warna kuning, harus mnemukan nimitta dalam bungga teratai warna  kunng atau menggunakan kain berwarna kuning. Kemdian melaksanakan meditasi dengan memunculkan nimitta kuning dalam benaknya sambil mengulang kata “pitakam”.

            Dengan mempraktikan dari pita kasina, seseorang dapat memancarkan warna kuning dari jasmaninya dan memancarkan keseluruh dunia, menciptakan bentuk-bntuk warna kuning, mengubah suatu barang apapun menjadi emas. Dan mecapai kebebasan melalui kegiuran.
7.      Lohita kasina (perwujudan warna merah )
            Seseorang yang mempraktikan meditasi dengan menggunakan obyek warna merah, harus mnemukan nimitta dalam gambar lingkaran berwarna merah atau menggunakan kain berwarna merah. Kemdian melaksanakan meditasi dengan memunculkan nimitta warna merah dalam benaknya sambil mengulang kata “lohitakam”.

            Dengan mempraktikan lohita kasina seseorang  dapat memancarkan  warna merahdari jasmaninya dan memancarkan keseluruh dunia. Menciptakan bentuk-bentuk warna merah. Dan mencapai kebebasan melalui kegiuran.
8.      Odata kasina ( perwujudan wana putih)
            Seseorang yang mempraktikan meditasi dengan menggunakan obyek warna putih, harus mnemukan nimitta dalam bungga teratai, melati, lily warna  putih atau menggunakan kain berwarna putih. Kemdian melaksanakan meditasi dengan memunculkan nimitta warna putih dalam benaknya sambil mengulang kata “odata”.

            Dengan mempraktikan odata kasina seseorang dapat menciptakan bentuk-bentuk putih, mengusir rasa ngantuk, kmalasan dan kelambanan, mengusir kegelapan, menciptakan sinar untuk melihat bentuk seakan-akan dengan mata dewa, dan memperoleh kemampuan  menguasai objek-objek yang berwarna putih dan mecapai kebebasan melalui kegiuran.

9.      Aloka kasina (perwujudan cahaya)
            Seseorang yang mempraktikan aloka kasina, atau dengan simbol cahaya, mula-mula dengan pada sutu bidang lingkaran sinar yang dihadapkan menghadap tembok. Kemudian cahaya di tembok tersebut diperhaikan terus, kemudian melaksanakan meditasi dengan merenungkan pancaran sinar yang ada dui tembok sambil merenungkan kata “aloka”.

            Dengan mempraktikan aloka kasina seseorang dapat menciptakan sinar, menjadi benda-benda materi  yang berbentuk menjadi sinar, mengusir kemalasan dan kelmbanan dan menciptakan sinar untuk melihat bentuk-bentuk seakan-akan dengan mata dewa.

10.  Paricchinna-akasa-kasina (perwujudan ruang terbatas)
            Seseorang yang mempelajari akasa kasina, megambil nimita dengan membuat ruang yang dibatasi oleh suatu didinding.  Selanjutnya harus membuat lubang yang lebarnya satu jengkal, dalam satu tanda yang tertutup dengan baik. Kemudian memperhatikan lubang tersebut sambil merenungkan kata “akaso”.

            Dengan mempraktikan akasa kasina seseorang dapat menemukan objek-objekyang disembunyikan,menyebabkan benda-bendamuncul karena hilang atau disembunyikan, dapat melihat kedalam pertengahan batu karang atau tanah, menembus mereka dan menciptakan ruang didalamnya, dan mampu berjalan melalui dinding dan barang-baranglain yang padat
kesimpulan
                        Dengan melaksanakan meditasi samatha bhavana menggunakan obyek kasina dapat mendorong seseorang untuk mencapai jhana-jhana yang membawa seseorang untuk menuju pembebasan. Dengan catatan apabila seorang meditator tidak melekat pada suatu obyek kasina yang dipakai. Selain itu denga melaksanakan meditasi dengan objek kasina dapat mendorong seseorang untuk mendapatkan kemampuan batin (abhinna)
Refrensi
Guttadhamo, Bhikkhu. 2006. Obyek-Obyek Meditasi. Semarang: Vihara Tanah Putih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar