Kerajaan-Kerajaan di India utara, Deccan dan India Selatan.
Di
India tengah dan selatan kebudayaan Hindu terus berkembang, setelah India utara
dan Hindustan dikuasai oleh raja-raja Islam yang datang dari Persia dan Asia
tengah.
Diantara
kerajaan-kerajaan di India tengah yang amat kuat ialah kerajaan Chalukya sampai
tahun 1190. Kerajaan kekuasaannya besar pada abad ke delapan ialah Rashtrakuta.
Rajanya yang terkenal, Krishna I mendirikan candi Kailasa, dipahat si dalam
gunung batu dekat Ellora, di daerah Hydrabad sekarang. Agama Budha pada zaman
itu mengalami kemunduran, sedangkan agama Hindu makin maju. Seperti yang telah
diuraikan di atas penduduk Deccan (bangsa Dravida) sudah memiliki kebudayaan
dan agamanya sendiri sebelum bangsa Arya datang dari utara.
Agama
Budha yang disebarkan oleh Ashoka juga berkembang di daerah itu. Antara percampuran
agama Brahma, Budha dan kepercayaan asli terbentuklah agama yang satu, yaitu
agama Hindu. Hindu mengandung kebiasaan-kebiasaan, adat-adat dan aturan-aturan
yang berakar pada kepercayaan asli dari masa sebelum kedatangan bangsa Arya.
India
selatan adalah tanah yang subur terletak di daerah beriklim musim seperti
Indonesia. Sejak zaman purbakala India selatan menjadi impian raja-raja di
sebelah utara yang hendak menaklukkan daerah itu.
Kemudian
mulai dari abad ke-4 sampai abad ke-8 terdengar kemashuran Kerajaan Pallava
yang berhasil menaklukkan kerajaan-kerajaan yang tiga-tiganya adalah Pandya,
Chola, dan Kerala atau Chera, dan juga memerangi kerajaan Chalukya di India
tengah.
Asal-usul
tentang bangsa Pallava hingga sekarang belum mendapat keterangan yang jelas.
Beberapa ahli berpendapat bahwa nama Pallava berhubungan dengan nama Pahlavi di
Persia, sehingga kemungkinan mereka berasal dari Persia.
Menurut
penyelidikan terakhir, Pallava tidak lain berasal dari nama suatu suku yang
terkenal sebagai pemimpin suku-suku yang jauh dari pusat kerajaan yang
menguasai mereka. Pada abad ke -4 pusat pemerintahan kerajaan Pallava berada di
dekat kota Madras sekarang, yaitu Kanchi.
Raja-raja
yng terkenal adalah Mahendravarman (600-625) dan Narashinhavarman (625-645), keduanya
mendirikan candi-candi tempat memuja Dewa Wisnu dan Dewa Syiwa. Kekuasaan
raja-raja Pallava berkurang karena terus menerus berperang dengan Chalukya.
Dengan
lemahnya kekuatan Kerajaan pallava mengakibatkan bangkitnya kerajaan Chola.
Pada pemerintahan rajarajadeva (985) dan anaknya Rajendra Choladeva I (1018),
kerajaan Chola menguasai Sailan, Pegu, Martaban di Birma dan Kepulauan Andaman. Kerajaan-kerajaan
tersebut berhubungan dengan sejarah zaman Islam di India utara dan Hindustan.
Kitab – kitab bahasa Tamil sampai sekarang banyak yang tersimpan ,
didalamnya terdapat syai – syair dan lakon – lakon (drama).Kemudian mulai dari
abad ke 4 sampai abad ke 8 terdengarlah kemasyuran kerajaan Pallava yang
menakklukan kerajaan – kerajaan tiga – tiganya dan memerangi kerajaan Chalukya
di India Tengah juga. Suku Pallava itu mula – mula bersifat pengembara dan tak
mau mendiami tempat yang tetap. Diabad ke 4 kerajaan Pallava sudah tersebut
namanya yaitu pusat kota Kanchi. Raja – raja yang masyur ialah Mahendravarman
(600-625) dan Narasinhavarman (625-645) keduanya mendirikan candi – candi yang
indah tempat memuja Vishnu dan Siva. Kemudian kuasa raja –raja Pallava
berkurang , sebab terus menerus berperang dengan Chalukya. Dengan surutnya
kerajaan Pallava mulailah kerajaan Chola timbul sekali lagi. Kerajaan Chola itu
mempunyai daerah yang melingkungi Sailan , Pegu , Martaban di Birma dan
kepulauan Andaman. Candi yang amat masyur dan masih ada sekarang di Tanjore
didirikan atas titah raja Rajarajadeva. Sebagian dari kerajaan Chola bernama
Kalingga. Dalam nama ini tersimpan perkataan keeling. Dari India Utara datang
terutama golongan yang hendak menyebarkan agama Buddha. Mereka itu dididik
lebih dahulu dikota Kanchi , yang masyur namanya sebagai suatu pusat perguruan
luhur , sebelum berangkat ke Indonesia. Jadi teranglah pada asalnya kebudayaan
Hindu di Indonesia berdasarkan kebudayaan India Selatan dari abad – abad
permulaan Tarich Masehi. Lama kelamaan dasar – dasar Hindu itu makin kabur ,
sedang corak asli bertambah terang. Kerajaan di India Utara, di bawah
pegunungan Himalaya, jarang muncul dalam sastra India kuno. China muncul
sebagai kerajaan dan dikenal dengan nama “Chin”, dikelompokkan sebagai kerajaan
“Mlechcha” (suku bangsa yang budayanya lain dengan budaya India pada masa itu).
Dalam sastra India kuno, disebutkan bahwa kerajaan di India Utara dipenuhi oleh
berbagai kerajaan dengan suku bangsa yang penuh misteri. Kerajaan yang
terkemuka di antara mereka adalah Kuru Utara atau Uttara Kuru. Beberapa sastra
menyebutkan bahwa wilayah tersebut merupakan daerah para Dewa. Kadang-kadang
kerajaan tersebut muncul selayaknya seperti kerajaan lain, kadang-kadang
disebut negeri tanpa Raja, kadang-kadang sebagai Republik. Kata “Kuru” yang
sama, membuatnya dihubungkan dengan “Dinasti Kuru” di India (Korawa dan
Pandawa). Beberapa sejarawan menganggap mereka merupakan leluhur bangsa Kuru di
seluruh India, dan pada mulanya berada di India Utara (diidentifikasikan
sebagai Kirgistan dan Tajikistan) kemudian menyebar di daratan India,
mendirikan kerajaannya di wilayah negara bagian Haryana dan Uttar Pradesh di
India. India Utara mengalami kerusakan disebabkan oleh masuknya bangsa Yue-Chi
dari Tiongkok Tengah. Bangsa ini amat perkasa, sehingga mereka menaklukkan
daerah-daerah Turkestan sekarang dan mengusir bangsa-bangsa Saka atau Scyt
disekitar laut Kaspia.
Kesimpulan Berdasarkan data diatas dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1.
Di India Tengah dan Selatan
kebudayaan Hindu terus berkembang, setelah India Utara dan Hindustan dikuasai
oleh raja – raja Islam yang datang dari Persia dan Asia Tengah.
2.
Kerajaan yang besar juga dikuasainya
diabad ke 8 ialah Rashtrakuta, dipahat di dalam gunung batu dekat Ellora,
didaerah Hydrabad sekarang.
3.
India Utara mengalami kerusakan disebabkan
oleh masuknya bangsa Yue-Chi dari Tiongkok Tengah. Bangsa ini amat perkasa,
sehingga mereka menaklukkan daerah-daerah Turkestan sekarang dan mengusir
bangsa-bangsa Saka atau Scyt disekitar laut Kaspia.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Wahyono, Mulyadi. 1992. Sejarah Perkembangan Agama Buddha I. Jakarta: Direktorat Jendral
Bimbingan Masyarakat Hindu Dan Buddha, Departemen Agama Dan Universitas
Terbuka.
2.
HTTP:// GOEGLE. Kerajaan zaman india utara, deccan dan
selatan.
3.
HTTP:// wikipedia. Kerajaan zaman india utara, selatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar