Pengertian Ideologi
Disusun guna memenuhi tugas akhir semester
II
mata kuliah Pendidikan Pancasila
Disusun
oleh:
Andi
Setiyono
(
11.1.199 )
SEKOLAH
TINGGI AGAMA BUDDHA (STAB) SYAILENDRA
SEMARANG
2012
KATA
PENGANTAR
Namo
Buddhaya,
Puji syukur penulis
panjatkan kepada Sang Tiratna atas berkah dan karma baik yang telah diberikan kepada
penulis, sehingga dapat menyelesaikan
makalah ini. Makalah ini disusun
guna memenuhi tugas pada semester II mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan di
Sekolah Tinggi Agama Buddha (STAB) Syailendra Semarang
Penulis menyadari bahwa makalah
ini dapat diselesaikan atas bimbingan serta arahan dari semua pihak. Oleh
karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1.
Hastho Bramantyo,S,fil,
M.A. selaku Ketua STAB Syailendra.
2.
Bpk Sugianto, Bc.
Hk.,
selaku dosen mata kuliah Pendidikan Pancasila yang
telah memberikan petunjuk dan pengarahan.
3.
Bapak dan Ibu serta
teman-teman yang mendukung penulis untuk terus maju, sehingga sangat membantu
dalam makalah ini.
4.
Serta semua pihak yang
telah membantu terselesainya makalah ini.
Akhirnya penulis menyampaikan, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis dan dapat berguna bagi para pembaca.
Semarang, 5 Mei 2012
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
KATA
PENGANTAR ii
DAFTAR
ISI iii
BAB I PENDAHULUAN
a.
Latar Belakang 1
b.
Rumusan masalah 2
c.
Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN ISI
Pengertian Ideologi Ditinjau Dari Para Ahli 3
BAB III PENUTUP
a.
Kesimpulan 11
b.
Kritik dan saran 11
c.
Daftar Pustaka 12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Perkembanagan suatu bangsa yang besar
takkan terlepas dari gagasan-gagaan atau ideologi yang dipakai untuk menciptakan kesejahteraan dalam masyarakat.
Perkembangan suatu bangsa yang besar, haruslah didasari oleh gagasan yang
dianut oleh suatu negara tersebut, dengan menggunakan gagasan-gagasan yang
sesuai dengan corak suatu bangsa akan dapat mempermudah dalam mengembangkan
serta memajukan suatu bangsa. Selain itu, pada akhir-akhir ini ideologi sudah
dipakai sebagai arah dan tujuan dari suatu bangsa akan dibawa kemana dengan
didirikannya suatu negara. tentunya ideologi tersebut juga disesuakan dengan
perkembangan jaman serta sudah hampir jarang diketemukan suatu negara yang
menggunakan ideologi murni.
Dalam perkembangannya sebagian besar
negara sudah merubah tatanan ideologi yang mereka pakai dengan disesuaikan
perkembangan suatu jaman. Perubahan tersebut bertujuan guna dapat diterapkan
pada suatu bangsa yang memiliki perbedaan suku, ras dan kepercayaan agar dapat
memajukan bangsa tersebut. Tetapi dalam perkembangan ideologi tersebut tidak merubah
keseluruhan dari inti idiologi yang mereka gunakan dan hanya sebagian saja.
Perkembangan tersebut justru lebih fokus untuk menyesuaikan suatu bangsa dengan bangsa
lain, serta demi mencitakan ketertiban dan pemerintahan yang sesuai dengan
kaidah-kaidah yang suatu bangsa jalankan. Sehingga dengan perkembangan jaman ideologi
yang suatu bangsa pakai menyesuaikan, guna dapat mengoptimalkan suatu bangsa dalam
pemerintahan dan menciptakan kesejahteraan dalam suatu bangsa.
B.
Rumusan Masalah
Adapun
rumusan masalah pada makalah ini adalah:
Ø pengertian
ideoogi yang dikemukakan oleh para ahli
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :
1.
Pembaca dapat
mengetahui pengertian ideologi menurut yang dipaparkan oleh para ahli
2.
Pembaca dapat
mengerti dan mengaplikasikan ideologi yang suatu bangsa gunakan, guna
mengembangkan kedewasaan berpolitik.
BAB
II
PEMBAHASAN
Pengertian Ideologi Ditinjau Dari Para Ahli
Ideologi
merupakan cerminan cara berfikir orang atau masyarakat yang sekaligus membentuk orang atau masyarakat itu menuju
cita-citanya yang didambakan. Ideologi yang dihayati
oleh suatu bangsa akan menjadi suatu keyakinan serta menjadi petunjuk mengenai tujuan dari
pendirian suatu bangsa. Dengan adanya ideologi yang jelas, akan membawa komitmen (keterikatan) untuk masyarakat untuk mewujudkannya untuk
memajukan suatu negara. Dengan Semakin mendalam kesadaran ideologis
seseorang, maka akan semakin tinggi pula komitmennya untuk melaksanakannya.
Komitmen itu tercermin dalam sikap seseorang yang meyakini
ideologinya sebagai ketentuan yang mengikat, yang harus ditaati dalam
kehidupannya, baik dalam kehidupan pribadi ataupun masyarakat. Ideologi
berintikan seperangkat nilai yang bersifat menyeluruh dan mendalam yang
dimiliki dan dipegang oleh seseorang atau suatu masyarakat sebagai wawasan atau
pandangan hidup mereka. Melalui rangkaian nilai itu mereka mengetahui bagaimana
cara yang paling baik, yaitu secara moral atau normatif dianggap benar dan
adil, dalam bersikap dan bertingkah laku untuk memelihara, mempertahankan,
membangun kehidupan duniawi bersama dengan berbagai dimensinya. Pengertian yang
demikian itu juga dapat dikembangkan untuk masyarakat yang lebih luas, yaitu
masyarakat bangsa.
Ideologi
adalah kumpulan ide atau gagasan. Kata ideologi sendiri diciptakan oleh Destutt
de Tracy pada akhir abad ke-18 untuk
mendefinisikan "sains tentang ide".
Ideologi dapat dianggap sebagai visi
yang komprehensif, sebagai cara memandang segala sesuatu (bandingkan Weltanschauung),
secara umum (lihat Ideologi dalam kehidupan sehari hari) dan beberapa arah
filosofis (lihat Ideologi politis), atau sekelompok ide yang diajukan oleh
kelas yang dominan pada seluruh anggota masyarakat. Tujuan untama dibalik
ideologi adalah untuk menawarkan perubahan melalui proses pemikiran normatif.
Ideologi adalah sistem pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide)
yang diterapkan pada masalah publik sehingga membuat konsep ini menjadi inti
politik. Secara implisit setiap pemikiran politik mengikuti sebuah ideologi
walaupun tidak diletakkan sebagai sistem berpikir yang eksplisit.(definisi ideologi Marxisme).
Ideologi secara etimologi
berasal dari
bahasa Yunani yaitu kata idea yang
berarti ide /gagasan, konsep, pengertian. dasar, cita-cita dan kata logos yang berarti ilmu. Jadi secara harfiah ideologi berarti ilmu
tentang. pengertian
dasar atau ide. Dalam pengertian
sehari-hari idea disamakan artinya dengan “cita-cita”. Cita-cita yang dimaksud
adalah cita-cita bersifat tetap yang harus dicapai sehingga cita-cita itu
sekaligus merupakan dasar, pandangan hidup/paham.
Hubugan manusia dengan cita-citanya disebut dengan
ideologi. Ideologi berisikan seperangkat nilai, dimana nilai-nilai itu menjadi
cita-citanya atau manusia bekerja dan
bertindak untuk mencapai nilai-nilai tersebut.
Ideologi pada yang mulanya berartikan gagasan dan cita-cita berkembang secara luas menjadi seseorang atau kelompak orang untuk menjadi
pegangan hidup.
Berikut ini merupakan beberapa pengertian ideologi
menurut para ahli:
1.
Patrick Corbett
Menyatakan ideologi sebagai setiap struktur
kejiwaan yang tersusun kejiwaan yang tersusun oleh seperangkat keyakinan
mengenai penyelenggaraan hidup bermasyarakat berserta pengorganisasiannya,
seperangkat keyakinan mengenai sifat hakikat manusia dan alam semesta yang ia
hidup didalamnya, suatu pernyataan pendirian bahwa kedua perangkat keyakinan
tersebut independen, dan suatu dambaan agar keyakinan-keyakinan tersebut
dihayati dan pernyataan pendirian itu diakui sebagai kebenaran oleh segenap
orang yang menjadi anggota penuh dari kelompok sosial yang bersangkutan.
2.
A.S. Hornby
Menyatakan bahwa ideologi adalah seperangkat
gagasan yang membentuk landasan teori ekonomi dan politik atau yang dipegangi
oleh seseorang atau kelompok orang.
3.
Soejono Soemargono
Menyatakan secara umum “ideologi” sebagai kumpulan
gagasan, ide, keyakinan, kepercayaan yang menyeluruh dan sistematis yang
menyangkut bidang :
a)
Politik
b)
Sosial
c)
Kebudayaan,
dan
d)
Agama.
4.
Gunawan Setiardja
Merumuskan ideologi sebagai seperangkat ide asasi
tentang manusia dan seluruh realitas yang dijadikan pedoman dan cita-cita
hidup.
5.
Frans Magnis
Suseno
Mengatakan bahwa ideologi sebagai suatu sistem
pemikiran dapat dibedakan menjadi ideologi tertutup dan terbuka.
a)
Ideologi
tertutup merupakan suatu sistem pemikiran tertutup. Ideologi ini mempunyai ciri
sebagai berikut.
Ø
Merupakan
cita-cita suatu kelompok orang untuk mengubah dan memperbarui masyarakat.
Ø
Atas nama
ideologi dibenarkan pengorbanan-pengorbanan yang dibebankan kepada masyarakat.
Ø
Isinya bukan
hanya nilai-nilai dan cita-cita tertentu, melainkan terdiri dari
tuntutan-tuntutan konkret dan oprasional yang keras, yang diajukan dengan
mutlak.
b). Ideologi terbuka, merupakan suatu
pemikiran yang terbuka. Ideologi terbuka mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
Ø Bahwa nilai-nilai dan cita-citanya tidak dapat
dipaksakan dari luar melainkan digali dan diambil dari moral, budaya,
masyarakat itu sendiri.
Ø Dasarnya bukan keyakinan ideologis sekelompok
orang melainkan hasil musyawarah dari
konsesus masyarakat tersebut.
Ø Nilai-nilai itu sifatnya dasar, secara garis besar
saja sehingga tidak langsung operasional.
6. Destutt de Tracy:
6. Destutt de Tracy:
Ideologi adalah studi terhadap ide – ide/pemikiran
tertentu.
7. Descartes:
7. Descartes:
Ideologi adalah inti dari semua pemikiran manusia.
8. Machiavelli
Ideologi adalah sistem perlindungan kekuasaan yang dimiliki oleh penguasa.
Ideologi adalah sistem perlindungan kekuasaan yang dimiliki oleh penguasa.
9.
Thomas H:
Ideologi adalah suatu cara untuk melindungi
kekuasaan pemerintah agar dapat bertahan dan mengatur rakyatnya.
10. Francis
Bacon:
Ideologi adalah sintesa pemikiran mendasar dari
suatu konsep hidup.
11. Karl
Marx:
Ideologi merupakan alat untuk mencapai kesetaraan
dan kesejahteraan bersama dalam masyarakat.
12. Napoleon:
Ideologi merupakan keseluruhan pemikiran politik dari
rival–rivalnya.
13. Muhammad Ismail:
13. Muhammad Ismail:
Ideologi (Mabda’) adalah Al-Fikru al-asasi al-ladzi
hubna Qablahu Fikrun Akhar, pemikiran mendasar yang sama sekali tidak dibangun
(disandarkan) di atas pemikiran pemikiran yang lain. Pemikiran mendasar ini
merupakan akumulasi jawaban atas pertanyaan dari mana, untuk apa dan mau kemana
alam, manusia dan kehidupan ini yang dihubungkan dengan asal muasal penciptaannya
dan kehidupan setelahnya.
14. Dr.
Hafidh Shaleh:
Ideologi adalah sebuah pemikiran yang mempunyai ide
berupa konsepsi rasional (aqidah aqliyah), yang meliputi akidah dan solusi atas
seluruh problem kehidupan manusia. Pemikiran tersebut harus mempunyai metode,
yang meliputi metode untuk mengaktualisasikan ide dan solusi tersebut, metode
mempertahankannya, serta metode menyebarkannya ke seluruh dunia.
15. Ramlan
Surbakti membagi dalam dua pengertian yakni :
Ø Ideologi
secara fungsional : seperangkat gagasan tentang kebaikan bersama atau tentang
masyarakat dan Negara yag dianggap paling baik.
Ø Ideologi secara structural : suatu system
pembenaran seperti gagasan dan formula politik atas setiap kebijakan dan
tindakan yang diambil oleh penguasa.
16. Wikipedia
Indonesia:
Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan atau
aqidah 'aqliyyah (akidah yang sampai melalui proses berpikir) yang melahirkan
aturan-aturan dalam kehidupan.
17. Taqiyuddin
An-Nabhani
Mabda’ adalah suatu aqidah aqliyah yang melahirkan
peraturan. Yang dimaksud aqidah adalah pemikiran yang menyeluruh tentang alam
semesta, manusia, dan hidup, serta tentang apa yang ada sebelum dan setelah
kehidupan, di samping hubungannya dengan Zat yang ada sebelum dan sesudah alam
kehidupan di dunia ini. Atau Mabda’ adalah suatu ide dasar yang menyeluruh
mengenai alam semesta, manusia, dan hidup. Mencakup dua bagian yaitu, fikrah
dan thariqah.
18. Ramlan
Surbakti:
Mengemukakan ada dua pengertian Ideologi yaitu
Ideologi secara fungsional dan Ideologi secara struktural. Ideologi secara
fungsional diartikan seperangkat gagasan tentang kebaikan bersama atau tentang
masyarakat dan negara yang dianggap paling baik. Ideologi secara fungsional ini
digolongkan menjadi dua tipe, yaitu Ideologi yang doktriner dan Ideologi yang
pragmatis. Ideologi yang doktriner bilamana ajaran-ajaran yang terkandung di
dalam Ideologi itu dirumuskan secara sistematis, dan pelaksanaannya diawasi
secara ketat oleh aparat partai atau aparat pemerintah. Sebagai contohnya
adalah komunisme. Sedangkan Ideologi yang pragmatis, apabila ajaran-ajaran yang
terkandung di dalam Ideologi tersebut tidak dirumuskan secara sistematis dan
terinci, namun dirumuskan secara umum hanya prinsip-prinsipnya, dan Ideologi
itu disosialisasikan secara fungsional melalui kehidupan keluarga, sistem
pendidikan, system ekonomi, kehidupan agama dan sistem politik. Pelaksanaan
Ideologi yang pragmatis tidak diawasi oleh aparat partai atau aparat pemerintah
melainkan dengan pengaturan pelembagaan (internalization), contohnya
individualisme atau liberalisme. Ideologi secara struktural diartikan sebagai
sistem pembenaran, seperti gagasan dan formula politik atas setiap kebijakan
dan tindakan yang diambil oleh penguasa.
19. Notonegoro
Mengemukakan, bahwa Ideologi negara dalam arti
cita-cita negara atau cita-cita yang menjadi dasar bagi suatu sistem kenegaraan
untuk seluruh rakyat dan bangsa yang bersangkutan pada hakikatnya merupakan
asas kerokhanian yang antara lain memiliki ciri:
a. Mempunyai derajat yang tertinggi sebagai nilai hidup
kebangsaan dan kenegaraan;
b. Mewujudkan suatu asas kerokhanian, pandangan dunia,
pedoman hidup, pegangan hidup yang dipelihara, dikembangkan, diamalkan,
dilestarikan kepada generasi berikutnya, diperjuangkan dan dipertahankan dengan
kesediaan berkorban.
20. Laboratorium IKIP Malang ,
ideologi adalah seperangkat nilai, ide, dan cita -cita serta pedoman dan
metode melaksanakan / mewujudkannya.
21. Dr. Alfian,
ideologi adalah suatu pandangan atau sistem nilai yang menyeluruh
dan mendalam tentang bagaimana cara yang sebaiknya, yaitu secara moral
dianggap benar dan adil mengatur tingkah laku bersama dalam berbagai segi
kehidupan.
22. Encyclopedia Internastional ,
ideologi adalah sistem gagasan, keyakinan, dan sikap yang mendasari cara
hidup suatu kelompok, kelas, atau masyarakat tertentu.
23. Louis Althusser, ideologi adalah pedoman hidup, sebab setiap orang
membutuhkan pedoman hidup baik sebagai individu maupun sebagai warga masyarakat.
Ideologi adalah sistem pemikiran abstrak (tidak
hanya sekadar pembentukan ide) yang diterapkan pada masalah publik sehingga
membuat konsep ini menjadi inti politik. Secara implisit setiap pemikiran
politik mengikuti sebuah ideologi walaupun tidak diletakkan sebagai sistem
berpikir yang eksplisit.(definisi ideologi Marxisme).
Pada intinya Ideologi merupakan
cerminan cara berfikir orang atau masyarakat yang sekaligus membentuk orang
atau masyarakat itu menuju cita-citanya. Ideologi merupakan sesuatu yang
dihayati menjadi suatu keyakinan. Ideologi merupakan suatu pilihan yang jelas
membawa komitmen (keterikatan) untuk mewujudkannya. Semakin mendalam kesadaran ideologis seseorang, maka akan semakin tinggi
pula komitmennya untuk melaksanakannya.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Secara umum Ideologi
dapat diartikan sebagai kumpulan gagasan-gagasan, ide-ide, keyakinan-keyakinan
yang menyeluruh dan sistematis, yang menyangkut berbagai bidang kehidupan
manusia. Didalam ideologi terkandung nilai-nilai yang dianggap sebagai nilai
yang terbaik, luhur dan dianggap menguntungkan masyarakat sehingga diterima
nilai-nilai tersebut serta diterapkan dimasyarakat. Sehingga ideologi
digambarkan sebagai seperangkat gagasan tentang kebaikan bersama. Apabila
sekelompok masyarakat bangsa menjadikan nilai dalam ideologi sebagai nilai
bersama maka ideologi tersebut menjadi ideologi bangsa atau ideologi nasional
bangsa tersebut.
B.
Kritik dan Saran
Makalah tentang Pengertian Ideologi Yang Dikemukakan Para Ahli
merupakan makalah yang menarik untuk menambah pengetahuan dasar mengenai
ideologi sebagai penunjang pemahaman yang mendalam dalam berpolitik. Namun dalam
penulisan makalah ini penulis menyadari, bahwa masih banyak kesalahan serta
kekurangannya. oleh karena itu penulis berharap kritik dan sarannya demi
menyempurnakan makalah ini.
C.
Daftar Pustaka
Winarno, Dwi. 2006. Paradikma Baru Pendidikan
Kewarganegaraan. Jakarta:
PT Bumi Aksara.
http://id.wikipedia.org/wiki/Ideologi (diakses tanggal 4 mei 2012)
(diakses tanggal 4 mei 2012)
(diakses tanggal 4 mei 2012)
(diakses tanggal 4 mei 2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar