Rabu, 20 Februari 2013

Pengertian Ideologi


Pengertian Ideologi
Disusun guna memenuhi tugas akhir semester II
mata kuliah Pendidikan Pancasila
logo stab.jpg
Disusun oleh:
Andi Setiyono
( 11.1.199 )

SEKOLAH TINGGI AGAMA BUDDHA (STAB) SYAILENDRA
SEMARANG
2012


KATA PENGANTAR

Namo Buddhaya,
Puji syukur penulis  panjatkan kepada Sang Tiratna atas berkah dan  karma baik yang telah diberikan kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan  makalah ini. Makalah  ini disusun guna memenuhi tugas pada semester II mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan di Sekolah Tinggi Agama Buddha (STAB) Syailendra Semarang
Penulis menyadari bahwa makalah ini dapat diselesaikan atas bimbingan serta arahan dari semua pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1.    Hastho Bramantyo,S,fil, M.A. selaku Ketua STAB Syailendra.
2.    Bpk Sugianto, Bc. Hk., selaku dosen mata kuliah  Pendidikan Pancasila yang telah memberikan petunjuk dan pengarahan.
3.    Bapak dan Ibu serta teman-teman yang mendukung penulis untuk terus maju, sehingga sangat membantu dalam makalah ini.
4.    Serta semua pihak yang telah membantu terselesainya makalah ini.
Akhirnya penulis menyampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan dapat berguna bagi para pembaca.
Semarang,   5 Mei 2012

                                                                                                      Penulis


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL                                                               i
KATA PENGANTAR                                                            ii
DAFTAR ISI                                                                         iii

BAB I PENDAHULUAN                                                                
a.       Latar Belakang                                                                                       1
b.      Rumusan masalah                                                                                   2
c.       Tujuan                                                                                                   2         
BAB II PEMBAHASAN ISI
Pengertian Ideologi Ditinjau Dari Para Ahli                              3
BAB III PENUTUP
a.       Kesimpulan                                                                                         11
b.      Kritik dan saran                                                                                   11
c.       Daftar Pustaka                                                                                    12


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar belakang
Perkembanagan suatu bangsa yang besar takkan terlepas dari gagasan-gagaan atau ideologi  yang dipakai untuk  menciptakan kesejahteraan dalam masyarakat. Perkembangan suatu bangsa yang besar, haruslah didasari oleh gagasan yang dianut oleh suatu negara tersebut, dengan menggunakan gagasan-gagasan yang sesuai dengan corak suatu bangsa akan dapat mempermudah dalam mengembangkan serta memajukan suatu bangsa. Selain itu, pada akhir-akhir ini ideologi sudah dipakai sebagai arah dan tujuan dari suatu bangsa akan dibawa kemana dengan didirikannya suatu negara. tentunya ideologi tersebut juga disesuakan dengan perkembangan jaman serta sudah hampir jarang diketemukan suatu negara yang menggunakan ideologi murni.
Dalam perkembangannya sebagian besar negara sudah merubah tatanan ideologi yang mereka pakai dengan disesuaikan perkembangan suatu jaman. Perubahan tersebut bertujuan guna dapat diterapkan pada suatu bangsa yang memiliki perbedaan suku, ras dan kepercayaan agar dapat memajukan bangsa tersebut. Tetapi dalam  perkembangan ideologi tersebut tidak merubah keseluruhan dari inti idiologi yang mereka gunakan dan hanya sebagian saja. Perkembangan tersebut justru lebih fokus  untuk menyesuaikan suatu bangsa dengan bangsa lain, serta demi mencitakan ketertiban dan pemerintahan yang sesuai dengan kaidah-kaidah yang suatu bangsa jalankan. Sehingga dengan perkembangan jaman ideologi  yang suatu bangsa pakai menyesuaikan,  guna dapat mengoptimalkan suatu bangsa dalam pemerintahan dan menciptakan kesejahteraan dalam suatu bangsa.
B.     Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah  pada makalah ini adalah:
Ø  pengertian ideoogi yang dikemukakan oleh para ahli
C.      Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :
1.      Pembaca dapat mengetahui pengertian ideologi menurut yang dipaparkan oleh para ahli
2.      Pembaca dapat mengerti dan mengaplikasikan ideologi yang suatu bangsa gunakan, guna mengembangkan kedewasaan berpolitik.


BAB II
PEMBAHASAN

Pengertian Ideologi Ditinjau Dari Para Ahli
Ideologi merupakan cerminan cara berfikir orang atau masyarakat yang sekaligus membentuk orang atau masyarakat itu menuju cita-citanya yang didambakan. Ideologi yang dihayati oleh suatu bangsa akan  menjadi suatu keyakinan serta menjadi petunjuk mengenai tujuan dari pendirian suatu bangsa. Dengan adanya ideologi  yang jelas, akan membawa komitmen (keterikatan) untuk  masyarakat untuk mewujudkannya untuk memajukan suatu negara. Dengan  Semakin mendalam kesadaran ideologis seseorang, maka akan semakin tinggi pula komitmennya untuk melaksanakannya.
Komitmen itu tercermin dalam sikap seseorang yang meyakini ideologinya sebagai ketentuan yang mengikat, yang harus ditaati dalam kehidupannya, baik dalam kehidupan pribadi ataupun masyarakat. Ideologi berintikan seperangkat nilai yang bersifat menyeluruh dan mendalam yang dimiliki dan dipegang oleh seseorang atau suatu masyarakat sebagai wawasan atau pandangan hidup mereka. Melalui rangkaian nilai itu mereka mengetahui bagaimana cara yang paling baik, yaitu secara moral atau normatif dianggap benar dan adil, dalam bersikap dan bertingkah laku untuk memelihara, mempertahankan, membangun kehidupan duniawi bersama dengan berbagai dimensinya. Pengertian yang demikian itu juga dapat dikembangkan untuk masyarakat yang lebih luas, yaitu masyarakat bangsa.
Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan. Kata ideologi sendiri diciptakan oleh Destutt de Tracy pada akhir abad ke-18 untuk mendefinisikan "sains tentang ide". Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang komprehensif, sebagai cara memandang segala sesuatu (bandingkan Weltanschauung), secara umum (lihat Ideologi dalam kehidupan sehari hari) dan beberapa arah filosofis (lihat Ideologi politis), atau sekelompok ide yang diajukan oleh kelas yang dominan pada seluruh anggota masyarakat. Tujuan untama dibalik ideologi adalah untuk menawarkan perubahan melalui proses pemikiran normatif. Ideologi adalah sistem pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide) yang diterapkan pada masalah publik sehingga membuat konsep ini menjadi inti politik. Secara implisit setiap pemikiran politik mengikuti sebuah ideologi walaupun tidak diletakkan sebagai sistem berpikir yang eksplisit.(definisi ideologi Marxisme).
Ideologi secara etimologi berasal  dari bahasa Yunani yaitu kata idea yang berarti ide /gagasan, konsep, pengertian. dasar, cita-cita dan kata logos yang berarti ilmu. Jadi secara harfiah ideologi berarti ilmu tentang. pengertian dasar atau ide. Dalam pengertian sehari-hari idea disamakan artinya dengan “cita-cita”. Cita-cita yang dimaksud adalah cita-cita bersifat tetap yang harus dicapai sehingga cita-cita itu sekaligus merupakan dasar, pandangan hidup/paham.
Hubugan manusia dengan cita-citanya disebut dengan ideologi. Ideologi berisikan seperangkat nilai, dimana nilai-nilai itu menjadi cita-citanya atau manusia bekerja  dan bertindak untuk mencapai nilai-nilai tersebut.  Ideologi pada yang mulanya berartikan gagasan  dan cita-cita berkembang secara luas menjadi  seseorang atau kelompak orang untuk menjadi pegangan hidup.
Berikut ini merupakan beberapa pengertian ideologi menurut para ahli:
1.      Patrick Corbett
Menyatakan ideologi sebagai setiap struktur kejiwaan yang tersusun kejiwaan yang tersusun oleh seperangkat keyakinan mengenai penyelenggaraan hidup bermasyarakat berserta pengorganisasiannya, seperangkat keyakinan mengenai sifat hakikat manusia dan alam semesta yang ia hidup didalamnya, suatu pernyataan pendirian bahwa kedua perangkat keyakinan tersebut independen, dan suatu dambaan agar keyakinan-keyakinan tersebut dihayati dan pernyataan pendirian itu diakui sebagai kebenaran oleh segenap orang yang menjadi anggota penuh dari kelompok sosial yang bersangkutan.
2.      A.S. Hornby
Menyatakan bahwa ideologi adalah seperangkat gagasan yang membentuk landasan teori ekonomi dan politik atau yang dipegangi oleh seseorang atau kelompok orang.
3.      Soejono Soemargono
Menyatakan secara umum “ideologi” sebagai kumpulan gagasan, ide, keyakinan, kepercayaan yang menyeluruh dan sistematis yang menyangkut  bidang :
a)      Politik
b)      Sosial
c)      Kebudayaan, dan
d)     Agama.
4.      Gunawan Setiardja
Merumuskan ideologi sebagai seperangkat ide asasi tentang manusia dan seluruh realitas yang dijadikan pedoman dan cita-cita hidup.
5.      Frans Magnis Suseno
Mengatakan bahwa ideologi sebagai suatu sistem pemikiran dapat dibedakan menjadi ideologi tertutup dan terbuka.


a)      Ideologi tertutup merupakan suatu sistem pemikiran tertutup. Ideologi ini mempunyai ciri sebagai berikut.
Ø  Merupakan cita-cita suatu kelompok orang untuk mengubah dan memperbarui masyarakat.
Ø  Atas nama ideologi dibenarkan pengorbanan-pengorbanan yang dibebankan kepada masyarakat.
Ø  Isinya bukan hanya nilai-nilai dan cita-cita tertentu, melainkan terdiri dari tuntutan-tuntutan konkret dan oprasional yang keras, yang diajukan dengan mutlak.
b). Ideologi terbuka, merupakan suatu pemikiran yang terbuka. Ideologi terbuka mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
Ø  Bahwa nilai-nilai dan cita-citanya tidak dapat dipaksakan dari luar melainkan digali dan diambil dari moral, budaya, masyarakat  itu sendiri.
Ø  Dasarnya bukan keyakinan ideologis sekelompok orang melainkan hasil  musyawarah dari konsesus masyarakat tersebut.
Ø  Nilai-nilai itu sifatnya dasar, secara garis besar saja sehingga tidak langsung operasional.
6.   Destutt de Tracy:
Ideologi adalah studi terhadap ide – ide/pemikiran tertentu.
7. Descartes:
Ideologi adalah inti dari semua pemikiran manusia.

8.     Machiavelli
Ideologi adalah sistem perlindungan kekuasaan yang dimiliki oleh penguasa.


9.      Thomas H:

Ideologi adalah suatu cara untuk melindungi kekuasaan pemerintah agar dapat bertahan dan mengatur rakyatnya.

10.  Francis Bacon:

Ideologi adalah sintesa pemikiran mendasar dari suatu konsep hidup.

11.  Karl Marx:

Ideologi merupakan alat untuk mencapai kesetaraan dan kesejahteraan bersama dalam masyarakat.

12.  Napoleon:

Ideologi merupakan  keseluruhan pemikiran politik dari rival–rivalnya.

13. Muhammad Ismail:

Ideologi (Mabda’) adalah Al-Fikru al-asasi al-ladzi hubna Qablahu Fikrun Akhar, pemikiran mendasar yang sama sekali tidak dibangun (disandarkan) di atas pemikiran pemikiran yang lain. Pemikiran mendasar ini merupakan akumulasi jawaban atas pertanyaan dari mana, untuk apa dan mau kemana alam, manusia dan kehidupan ini yang dihubungkan dengan asal muasal penciptaannya dan kehidupan setelahnya.

14.  Dr. Hafidh Shaleh:
Ideologi adalah sebuah pemikiran yang mempunyai ide berupa konsepsi rasional (aqidah aqliyah), yang meliputi akidah dan solusi atas seluruh problem kehidupan manusia. Pemikiran tersebut harus mempunyai metode, yang meliputi metode untuk mengaktualisasikan ide dan solusi tersebut, metode mempertahankannya, serta metode menyebarkannya ke seluruh dunia.

15.  Ramlan Surbakti membagi dalam dua pengertian yakni :
Ø  Ideologi secara fungsional : seperangkat gagasan tentang kebaikan bersama atau tentang masyarakat dan Negara yag dianggap paling baik.
Ø   Ideologi secara structural : suatu system pembenaran seperti gagasan dan formula politik atas setiap kebijakan dan tindakan yang diambil oleh penguasa.

16.  Wikipedia Indonesia:

Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan atau aqidah 'aqliyyah (akidah yang sampai melalui proses berpikir) yang melahirkan aturan-aturan dalam kehidupan.

17.  Taqiyuddin An-Nabhani

Mabda’ adalah suatu aqidah aqliyah yang melahirkan peraturan. Yang dimaksud aqidah adalah pemikiran yang menyeluruh tentang alam semesta, manusia, dan hidup, serta tentang apa yang ada sebelum dan setelah kehidupan, di samping hubungannya dengan Zat yang ada sebelum dan sesudah alam kehidupan di dunia ini. Atau Mabda’ adalah suatu ide dasar yang menyeluruh mengenai alam semesta, manusia, dan hidup. Mencakup dua bagian yaitu, fikrah dan thariqah.

18.  Ramlan Surbakti:

Mengemukakan ada dua pengertian Ideologi yaitu Ideologi secara fungsional dan Ideologi secara struktural. Ideologi secara fungsional diartikan seperangkat gagasan tentang kebaikan bersama atau tentang masyarakat dan negara yang dianggap paling baik. Ideologi secara fungsional ini digolongkan menjadi dua tipe, yaitu Ideologi yang doktriner dan Ideologi yang pragmatis. Ideologi yang doktriner bilamana ajaran-ajaran yang terkandung di dalam Ideologi itu dirumuskan secara sistematis, dan pelaksanaannya diawasi secara ketat oleh aparat partai atau aparat pemerintah. Sebagai contohnya adalah komunisme. Sedangkan Ideologi yang pragmatis, apabila ajaran-ajaran yang terkandung di dalam Ideologi tersebut tidak dirumuskan secara sistematis dan terinci, namun dirumuskan secara umum hanya prinsip-prinsipnya, dan Ideologi itu disosialisasikan secara fungsional melalui kehidupan keluarga, sistem pendidikan, system ekonomi, kehidupan agama dan sistem politik.  Pelaksanaan Ideologi yang pragmatis tidak diawasi oleh aparat partai atau aparat pemerintah melainkan dengan pengaturan pelembagaan (internalization), contohnya individualisme atau liberalisme. Ideologi secara struktural diartikan sebagai sistem pembenaran, seperti gagasan dan formula politik atas setiap kebijakan dan tindakan yang diambil oleh penguasa.

19.  Notonegoro

Mengemukakan, bahwa Ideologi negara dalam arti cita-cita negara atau cita-cita yang menjadi dasar bagi suatu sistem kenegaraan untuk seluruh rakyat dan bangsa yang bersangkutan pada hakikatnya merupakan asas kerokhanian yang antara lain memiliki ciri:
a.       Mempunyai derajat yang tertinggi sebagai nilai hidup kebangsaan dan kenegaraan;
b.      Mewujudkan suatu asas kerokhanian, pandangan dunia, pedoman hidup, pegangan hidup yang dipelihara, dikembangkan, diamalkan, dilestarikan kepada generasi berikutnya, diperjuangkan dan dipertahankan dengan kesediaan berkorban.
20.   Laboratorium IKIP Malang ,
ideologi adalah seperangkat nilai, ide, dan cita -cita serta pedoman dan metode melaksanakan / mewujudkannya.
21.  Dr. Alfian,
ideologi adalah suatu pandangan atau sistem nilai yang menyeluruh dan mendalam tentang bagaimana cara yang sebaiknya, yaitu secara moral dianggap benar dan adil mengatur tingkah laku bersama dalam berbagai segi kehidupan.

22.  Encyclopedia Internastional ,
ideologi adalah sistem gagasan, keyakinan, dan sikap yang mendasari cara hidup suatu kelompok, kelas, atau masyarakat tertentu.
23.  Louis Althusser, ideologi adalah pedoman hidup, sebab setiap orang membutuhkan pedoman hidup baik sebagai individu maupun sebagai warga masyarakat.
Ideologi adalah sistem pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide) yang diterapkan pada masalah publik sehingga membuat konsep ini menjadi inti politik. Secara implisit setiap pemikiran politik mengikuti sebuah ideologi walaupun tidak diletakkan sebagai sistem berpikir yang eksplisit.(definisi ideologi Marxisme). Pada intinya  Ideologi merupakan cerminan cara berfikir orang atau masyarakat yang sekaligus membentuk orang atau masyarakat itu menuju cita-citanya. Ideologi merupakan sesuatu yang dihayati menjadi suatu keyakinan. Ideologi merupakan suatu pilihan yang jelas membawa komitmen (keterikatan) untuk mewujudkannya. Semakin mendalam kesadaran ideologis seseorang, maka akan semakin tinggi pula komitmennya untuk melaksanakannya.

BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Secara umum Ideologi dapat diartikan sebagai kumpulan gagasan-gagasan, ide-ide, keyakinan-keyakinan yang menyeluruh dan sistematis, yang menyangkut berbagai bidang kehidupan manusia. Didalam ideologi terkandung nilai-nilai yang dianggap sebagai nilai yang terbaik, luhur dan dianggap menguntungkan masyarakat sehingga diterima nilai-nilai tersebut serta diterapkan dimasyarakat. Sehingga ideologi digambarkan sebagai seperangkat gagasan tentang kebaikan bersama. Apabila sekelompok masyarakat bangsa menjadikan nilai dalam ideologi sebagai nilai bersama maka ideologi tersebut menjadi ideologi bangsa atau ideologi nasional bangsa tersebut.

B.     Kritik dan Saran
Makalah tentang Pengertian Ideologi Yang Dikemukakan Para Ahli merupakan makalah yang menarik untuk menambah pengetahuan dasar mengenai ideologi sebagai penunjang pemahaman yang mendalam dalam berpolitik. Namun dalam penulisan makalah ini penulis menyadari, bahwa masih banyak kesalahan serta kekurangannya. oleh karena itu penulis berharap kritik dan sarannya demi menyempurnakan makalah ini.

C.    Daftar Pustaka
Winarno, Dwi. 2006. Paradikma Baru Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta:    
PT Bumi Aksara.
http://id.wikipedia.org/wiki/Ideologi (diakses tanggal 4 mei 2012)
(diakses tanggal 4 mei 2012)
(diakses tanggal 4 mei 2012)
(diakses tanggal 4 mei 2012)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar