Tempat :
Savatthi, di hutan jeta, milik anathapindika
Latar belakang : sutta ini
dibabarkan berkenaan dengan adannya pertanyaan dari para samanera kepada yang
terberkahi tentang peraturan latihan yang harus mereka jalankan.
Inti
sutta :
Dengan adannya pertanyaan
tersebut kemudian yang terberkahi menguraikan tentang sepuluh peraturan yang
harus dijalankan sebagai samanera. Peraturan tersebut meliputi
1.
Aku bertekat menjalankan peraturan
latihan untuk menghindarkan diri dari pembunuhan makhluk hidup
2.
Aku bertekat menjalankan peraturan
latihan untuk menghindarkan diri dari mengambil apa yang tidak diberikan
3. Aku
bertekat menjalankan peraturan latihan untuk menghindarkan diri dari perilaku
asusila
4. Aku
bertekat menjalankan peraturan latihan untuk menghindarkan diri dari berbicara
yang tidak benar
5. Aku
bertekat menjalankan peraturan latihan untuk menghindarkan diri dari mengambil
kesempatan apapun yang menimbulkan
kelalaian karena minuman keras, anggur, dan apapun yang dapat
menyebabkan lemahnya kesadaran.
6. Aku
bertekat menjalankan peraturan latihan untuk menghindarkan diri dari makan
bukan pada waktunya.
7. Aku
bertekat menjalankan peraturan latihan untuk menghindarkan diri dari menari,
menyanyi, bermain musik, dan pertunjukan hiburan.
8. Aku
bertekat menjalankan peraturan latihan untuk menghindarkan diri dari mengambil
kesempatan apapun untuk memakai rangkaian bunga, wangi-wangian serta
mempercantik diri dengan kosmetik
9. Aku
bertekat menjalankan peraturan latihan untuk menghindarkan diri dari
menggunakan tempat tidur yang tinggi dan besar.
10.
Aku bertekat menjalankan peraturan
latihan untuk menghindarkan diri dari menerima emas dan perak.
Kesimpulan:
Sepuluh peraturan ini
dibabarkan oleh Buddha secara langsung dan mengizinkan latihan peraturan
dijalankan oleh para samanera. Dengan menjalankan sepuluh peraturan ini seorang
samanera akan dapat menjauhkan, menghilangkan, menyingkirkan, serta melenyapkan
resiko dari perbuatan buruk yang akan mereka lakukan
Pesan moral:
Dengan
menjalankan sila dengan benar dan memiliki pengendalian diri, seseorang akan
dapat menghindarkan diri mereka dari perbuatan buruk yang akan lakukan.
Referensi:
Lay, U Ko. 2000. Panduan Tipitaka. Klaten: Vihara Bhodhivamsa.
Tim Penyusun. 2001. Khuddakapatha Kitab Suci Agama Buddha 1. Klaten: Vihara
Bhodhivamsa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar