Kamis, 02 April 2015

VEDANA-TANHA-UPADANA

VEDANA-TANHA-UPADANA
Vedana
Dengan adanya Vedana (peran), maka muncullah Tanha (keinginan rendah) atau Vedana Pacayya Tanha. Secara singkat disebut Vedana sebagai sebab, dan Tanha sebagai akibat.
Vedana yang menjadi sebab menimbulkan Tanha itu, mempunyai Lakkhanadicatukka (4 macam pembawaan) sebagai berikut:
1.      Anubhavana lakkhana: Ada cerapan terhadap objek sebagai sifatnya.
2.      Visayarasasabhoga rasa: Ada cerapan rasa sebagai sifatnya.
3.      Sukhadukka paccupatthana: Ada perasaan senang dan derita sebagai hasil.
4.      Phassa padatthana: Ada Phassa (kontak) sebagai sebab terdekat.
Macam- macam Vedana:
·         Cakkhusamphassajavedana: Perasaan yang lahir dari kontak mata.
·         Sotasamphassajavedana: Perasaan yang lahir dari kontak telinga.
·         Ghanasamphassajavedana: Perasaan yang lahir dari kontak hidung.
·         Jivhasamphassajavedana: Perasaan yang lahir dari kontak lidah.
·         Kayasamphassajavedana: Perasaan yang lahir dari kontak tubuh jasmani.
·         Manosamphassajavedana: Perasaan yang lahir dari kontak pikiran.
Bila ada perasaan senang, tentunya melekat dalam kesenangan itu dan berusaha supaya kesenangan itu tetap ada. Hal ini disebut Sukha- vedana menjadi sebab timbulnya Tanha.
Bila ada perasaan derita, tentunya mempunyai keinginan untuk melenyapkan derita itu dan berusaha supaya kesenangan itu timbul lagi selanjutnya. Hal ini disebut Dukkha- vedana menjadi sebab timbulnya Tanha.
Bila ada perasaan seimbang,tentunya berpikir, walaupun belum sampai pada kesenangan, tetapi berusaha supaya derita tidak menekan kesenangan yang akan timbul dan berusaha menjadi perasaan seimbang seterusnya. Hal ini disebut Upekkha- vedana menjadi sebab timbulnya Tanha.
Tanha  mempunyai banyak jenis seperti:
1.      Bicara dengan aramana (obyek), Tanha ini adalah kesenangan dan kemelekatan terhadap Arammana 6, yaitu:
a.       Rupa Tanha:Keinginan akan bentuk.
b.      Sadda Tanha: keinginan akan suara.
c.       Gandha Tanha: Keinginan akan bau.
d.      Rasa Tanha: Keinginan akan rasa.
e.       Photthabha Tanha: Keinginan akan sentuhan.
f.       Dhamma Tanha: Keinginan akan kesan- kesan pikiran.
2.      Bicara dengan keadaan yang berlangsung, bilamana telah ada kesenangan dan kemelekatan terhadap Arammana 6, keadaan yang berlangsung itu ada 3 macam, yaitu:
a.       Kama Tanha: Keinginan akan nafsu indera/ kesenangan- kesenangan indera.
b.      Bhava Tanha: Keingianan untuk kejadian/ menjelma tentang adanya diri yang kekal dan terpisah (eternalisme)
c.       Vibhava Tanha: keinginan untuk memusnahkan diri berdasarkan kepercayaan, bahwa setelah mati tamatlah riwayat manusia (nihilisme)
3.      Bicara dengan secara terperinci, Tanha ini  ada 108 macam, yaitu Arammana kepunyaan Tanha ada 6 keadaan yang berlangsung kepunyaan Tanha ada 3, Jadi Tanha 18. Tanha ini ada bagian dalam dan bagian luar, bagian dalam ada 18 dan bagian luar 18, jumlah tanha 36. Tanha 36 ini mempunyai 3 waktu, yaitu Atita-Kala (waktu yang lalu) ada 36, Paccupanna- Kala (waktu yang sekarang) ada 36, dan Anagata- Kala (waktu yang akan dating) ada 36, jumlah Tanha 108.
Vedana menjadi sebab menimbulkan Tanha ini hanya khusus kepada orang yang masih memiliki kilesa. Sedangkan orang yang terbebas dari Kilesa, Vedana menjadi sebab munculnya Tanha tidak akan muncul.
Tanha
Tanha tang menjadi sebab dari Upadana mempunyai Lakkhanadicatuka 4 (4 macam pembawaan) sebagai berikut:
1.      Hetu lakkhana: menjadi sebab menimbulkan derita sebagai sifatnya.
2.      Abhinandana rasa: mempunyai kesenangan dan kemelekatan terhadap arammana, bhumi dan bhava sebagai pekerjaan.
3.      Atittabhana paccupatthana: mempunyai ketidak puasan terhadap segala objek sebagai hasil.
4.      Vedana padatthana: ada vedana sebagai sebab terdekat.
Sedangkan Upadana yang menjadi Paccayupanna-dhamma kepunyaan Tanha ini adalah Upadana 4 yaitu:
1.      Kamupadana: kemelekatan pada npsu indera dan kesenangan-kesenangan indera.
2.      Dittupadana: kemelekatan pada pandangan salah.
3.      Silabbatupadana: kemelekatan pada upacara-upacara agama.
4.      Attavadupadana: kemelekatan pada kepercayaan tentang adanya diri (atta) yang kekal dan terpisah.
Upadana
Dengan adanya Upadana (kemelekatan), maka munculah Bhava (penjadian) atau Upadana paccaya Bhava. Secara singkat Upadana sebagai sebab, dan Bhava sebagai akibat.
Upadana yang menjadi sebab timbulnya Bhava, mempunyai Lakkhanadicatukka (4 macam pembawaan)sebagai berikut:
1.      Gahana lakkhana: Mempunyai kemelekatan sebagai sifat.
2.      Amuncana rasa: Tidak melepaskan sebagai pekerjaan/tugasnya.
3.      Tanhadalhatta ditti paccupatthana: Ada Tanhan yang mempunyai tenaga yang mantap dan mempunyai pandangan salah sebagai hasil.
4.      Tanha padatthana: Ada Tanha sebagai sebab terdekat.

Dalam Bhava 2, Kamma-Bhava menjadi sebab dan Uppatti-Bhava menjadi akibat. Iniberarti dengan melakukan perbuatan baik atau tidakbaik (Kamma-Bhava), maka munculah suatu akibat, yaitu timbulnya Khanda 5, Khanda 4, atau Khanda 1 sesuai dengan kammanya. Khanda ini merupakan Uppatti-Bhava.
Bila Uppatti –Bhava menjadi sebab dan Kamma-Bhava menjadi akibat, yaitu munculah perbuatan-perbuatan baikataupun tidak baik yang dilakukan melalui jasmani, perkataan, dan pikiran.
Jika tidak ada Uppatti-Bhava, maka Kamma-Bhava tidak muncul. Sankhara yang menjadi Paccayupanna-Dhamma dari Upadana, wujud aslinya adalah cetna 29.
PACCAYA 24 yang berkenaan dengan UPADANA
Dalam Upadana paccaya Bhava, berdasarkan Paccaya 24, seluruhnya ada 8 paccaya yang bersekutu, yaitu:
a.       Kamupadana yang menjadi sebab timbulnya Bhava, bersekutu dengan 7 paccaya, yaitu:
1.      Hetu-Paccaya.
2.      Sahajata-Paccaya.
3.      Annamanna-Paccaya.
4.      Nissaya-Paccaya.
5.      Sampayutta-Paccaya.
6.      Atthi-Paccaya.
7.      Avigata-Paccaya.
b.      Dittupadana, Silabbatupadana dan Attavadupadana yang menjadi sebab timbulnya Bhava, bersekutu dengan 7 paccaya, yaitu:
1.      Sahajata-Paccaya.
2.      Annamanna-Paccaya.
3.      Nissaya-Paccaya.
4.      Magga-Paccaya.
5.      Sampayutta-Paccaya.
6.      Atthi-Paccaya.
7.      Avigata-Paccaya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar