Pendidikan Sebagai Pembentuk Karakter Jujur
dan Bertanggung Jawab Anak Didik
Disusun guna memenuhi tugas akhir semester
II
mata kuliah dasar-dasar Pendidikan
Disusun
oleh:
Andi
Setiyono
(
11.1.199 )
SEKOLAH
TINGGI AGAMA BUDDHA (STAB) SYAILENDRA
SEMARANG
2012
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bangsa indonesia
merupakan bangsa yang besar yang didalamnya memiliki kekayaan alam maupun sumber
daya manusia yang sangat melimpah.
Sebagai bangsa yang besar, bangsa indonesia perlu mengimbangi besarnya potensi
sumber daya alam yang ada dengan
meningkatkan sumber daya manusia agar mampu berperan dikancah internasional.
Dengan adanya pengembangan sumber daya manusia yang unggul diharapkan bangsa
indonesia mampu memenuhi kebutuhan bangsa
indonesia serta membawa indonesia menjadi ujung tombak kekuatan ekonomi yang patut
diperhitungkan pada masa yang akan datang.
Peningkatan
sumber daya manusia haruslah segera dibanggun di Indonesia. Menciptakan
manusia-manusia yang unggul harus diadakan sejak dini melalui pendidikan formal
mapun non formal. Pendidikan sejak dini ini harus dimulai dengan
peningkatan pendidikan dengan terlebih dahulu pembentuk karakter anak didik yang
unggul, salah satunya membentuk karakter anak didik yang jujur serta bertanggung jawab. Dengan diberlakukannya
pandidikan karakter ini diharapkan akan mampu membentuk fondasi dasar sebelum
memperoleh ilmu pengetahuan umum, sehingga ilmu yang akan diperoleh nantinya
akan dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya tanpa adanya pihak lain yang
dirugikan.
Peningkatan pendidikan karakter yang ada di Indonesia
saat ini masih dirasa kurang dan perlu ditingkatkan. Peningkatan pendidikan
karakter anak didik saat ini harus segera dibenahi karena banyaknya pengaruh-pengaruh
dunia luar yang masuk di Indonesia. Sehingga
hal tersebut berdampak pada mulai menurunnya kualitas jati diri Bangsa
Indonesia. Penurunan jati diri Bangsa Indonesia saat ini dibuktikan dengan semakin banyaknya pejabat-pejabat
negara yang melakukan perbuatan curang serta korupsi hanya untuk memuaskan
nafsunya. Saat ini bangsa Indonesia juga sedang menghadapi masalah berat
yang harus dilalui, yaitu terjadinya krisis multidimensi yang berkepanjangan.
Masalah ini sebetulnya mengakar pada menurunnya kualitas moral bangsa yang
dicirikan oleh membudayanya praktek KKN, konflik, (antar etnis, agama,
politisi, remaja, antar RW, dsb) meningkatnya kriminalitas, menurunnya etos
kerja, dan banyak lagi. Budaya-budaya tersebut adalah penyebab utama Negara
kita sulit untuk bangkit dari krisis. Hal-hal yang buruk tersebut merupakan acuan bagi dunia agar menanamkan
pendidikan agar dapat membentuk karakter yang jujur serta bertanggung jawab
pada anak didik.
Untuk meningkatkan kualitas bangsa, pendidikan
memiliki peranan penting dalam pembentukan karakter yang jujur serta bertanggung jawab.
Pola pendidikan yang dilakukan
haruslah dilakukan sejak usia dini. Dengan pendidikan usia dini akan
menjadi kerangka dasar seseorang dalam membentuk karakter di masyarakat.
Selanjutnya karakter
tersebut akan menentukan kualitas sumber daya manusia yang unggul. Sehingga nantinya juga akan berpengaruh terhadap
kualitas suatu bangsa. Dalam
peningkatan sumber daya manusia yang unggul. Salah satu
metode pendidikan awal yang harus diterapkan di Indonesia ini adalah dengan membangun anak didik yang jujur serta bertanggung jawab.
Dengan pembanggunan serta
pendekatan karakter kepada anak didik ini diharapkan akan dapat mengambil keputusan dan mempraktekannya dalam
kehidupan sehari-hari, sehingga dapat memberikan kontribusi yang positif kepada
lingkungan sekitarnya.
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah:
1. Apakah
pengertian pendidikan sebagai
pembentuk karakter yang jujur dan bertanggung jawab pada anak didik?
2. Apa
saja landasan yang
mendasar pendidikan dalam pembentuk karakter yang jujur dan bertanggung jawab
pada anak didik?.
3. Bagaimana
pengaplikasi
pendidikan sebagai pembentuk karakter yang jujur dan
bertanggung jawab pada anak didik di Indonesia?
C. Tujuan penulisan makalah
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah:
1.
Dengan adanya makalah mengenai ini, penulis
berharap akan dapat memberikan wahana pengetahuan bagi pembaca.
2.
menjadikan
pedoman membentuk kepribadian anak didik yang tangguh sebagai modal awal dalam
mengembangkan potensi-potensi lain dalam diri
anak didik.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
pendidikan sebagai pembentuk karakter yang jujur dan bertanggung jawab pada
anak didik.
Pendidikan merupakan suatu hal yang
sangat vital dalam peningkatan serta pengembangan segala potensi dari setiap anak didik. Dengan
melalui pendidikan yang baik, akan mendorong anak didik dalam mempercepat dalam penerapan ilmu pengetuan dan teknologi yang saat ini makin
berkembang pesat di dunia. melalui pendidikan pula akan dapat mempercepat dalam mengembangkan potensi
yang ada dalam didalam anak didik. Akan tetapi pendidikan saja
tidaklah cukup untuk mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya. Pendidikan
tersebut haruslah didasari dengan
karakter yang baik pula agar dapat memghasilkan ilmu yang dapat bermanfaat bagi
bangsa, negara dan agama. Salah satu karakter dasar yang perlu dikembangkan anak didik
saat ini agar
dapat membantu mengembangkan potensi yang anak didik adalah dengan pengembangan
karakter yang jujur serta mampu bertanggung jawab. Sikap jujur serta
bertanggung jawab akan dapat mendasari perilaku seorang anak dalam meningkatkan
potensi lain yang ada dalam diri anak didik. Sehingga peningkatan karakter anak didik yang jujur
dan bertanggung jawab merupakan suatu hal yang sangat penting dalam
pengembangan diri anak didik.
Di dunia
ini setiap anak didik memiliki karakter yang unik yang menonjol dari dalam diri
seorang anak. Karakter tersebut salah satunya merupakan hasil bawaan dari kedua
orang tuanya yang melekat erat pada diri
seorang anak. Akan tetapi pada perkembangannya karakter yang ada didalam diri
anak didik lebih didominasi oleh adanya
pengaruh dunia pendidikan serta
lingkungan masyarakat yang ada disekitarnya. Karakter
seseorang yang ada saat ini tidaklah murni dari bawaan dari kedua orang tuanya.
Melainkan karakter tersebut merupakan
hasil adaptasi seorang anak pada lingkungan sekitarnya.
Sebagai pelajar, kita tidak asing lagi
dengan istilah pendidikan. Istilah
pendidikan Menurut “Langeveld”
diartikan
sebagai setiap
usaha, pengaruh, perlindungan dan bantuan yang diberikan kepada anak didik tertuju kepada pendewasaan anak didik, atau
lebih tepatnya membantu anak agar cukup
cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri. Pengaruh itu datangnya dari orang
dewasa (atau yang diciptakan oleh orang dewasa seperti sekolah, buku, putaran
hidup sehari-hari, dan sebagainya) dan ditujukan kepada orang yang belum
dewasa (Hasbulah. 2008:02).
Sedangkan
istilah karakter adalah watak, tabiat, akhlak, atau
kepribadian seseorang yang terbentuk
dari hasil internalisasi berbagai kebajikan (virtues) yang diyakini dan
digunakan sebagai landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap, dan
bertindak. Kebajikan terdiri atas sejumlah nilai, moral, dan norma, seperti
jujur, berani bertindak, dapat dipercaya, bertanggung jawab dan hormat kepada
orang lain. Interaksi seseorang dengan orang lain menumbuhkan karakter masyarakat
dan karakter bangsa.
Dengan hal ini
penulis mendiskripsikan pendidikan sebagai pembentuk karakter yang jujur dan
bertanggung jawab secara sederhana dapat diartikan sebagai setiap usaha, pengaruh,
perlindungan dan bantuan yang diberikan kepada anak didik tertuju
pada
pembentukan watak
anak didik yang jujur
serta bertanggung jawab. Sehingga melalui pendidikan akan mampu menumbuhkan kejujuran yang ada dalam anak didik.
Selain itu kejujuran yang
ada dalam anak didik haruslah
didasari dengan rasa tanggung jawab, sehingga
akan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang ada di Indonesia.
Dalam upaya menumbuhkan karakter yang
jujur serta bertanggung jawab yang ada dalam diri anak didik dapat dikembangkan
melalui pendidikan formal maupun pendidikan non formal serta pembentukan
karakter yang ada pada lingkungan sekitar yang dikondisikan dalam upaya
menumbuhkan sikap kejujuran dan bertanggung jawab. Dengan adanya pondasi dasar
melalui pendidikan yang tertuju pada karakter anak didik yang jujur serta
bertangguung jawab, akan dapat dijadikan sebagai kerangka dasar dalam
pengembangan akhlak baik yang lain pada anak didik. Dalam hal ini pendidikan
lebih mengarah pada pembentukan dan pendewasaan serta pembentukan diri yang
sifatnya prosesual, yaitu sebuah kesinambungan terus-menerus yang tertata rapi
dan terorganisir. Sehingga ilmu yang diperoleh dapat dimanfaatkan dalam
kehidupan sehari-hari.
B. Landasan yang mendasar pendidikan
sebagai pembentuk karakter yang jujur dan bertanggung jawab pada anak didik
Penanaman karakter yang jujur dan
bertanggung jawab merupakan acuan yang harus segera ditanamkan melalui
pendidikan formal maupun pendidikan non formal. Pentingnya penanaman karakter
tersebut ditujukan dengan semakin menurunnya sikap kejujuran serta bertanggung jawab
dari setiap pribadi masyarakat Indonesia. Penurunan sikap jujur serta
bertanggung jawab tersebut terlihat dari perbuatan-perbuatan yang dilakukan
oleh sebagian pejabat negara sera prilaku kepolisian dalam menjalankan tugasnya.
Dalam menjalankan tugas yang sepatutnya melindungi dan mengayomi masyarakat, banyak
dari mereka yang justru melakukan perbuatan tercela seperti KKN. Hal ini
menunjukan bahwa Bangsa Indonesia harus segera membenahi sistem pendidikannya.
Pendidikan yang diberikan dalam dunia
pendidikan formal maupun non formal harus seimbang antara pendidikan yang
tertuju pada peningkatan dan pengembangan karakter dengan pendidikan yang
tertuju pada penggembangan intelektual anak didik. Dengan pembaruan sistem
pendidikan yang ada diharapkan akan mampu mengulang kejayaan bangsa ini
seperti, sewaktu berjayanya kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia.
Kejayaan kerajaan Hindu-Buddha di
Indonesia merupakan cerminan dari
pemerintahan yang jujur serta dilandasi dengn sikap tanggung jawab dari atasan
(raja) hingga bawahan (pejabat kerajaan) hingga lapisan terkecil dalam
masyarakat. Didalam pemerintahan raja, masyarakat-masyarakatnya tertata dengan
baik. Sehingga sikap jujur serta tanggung jawab mendasari prilaku mereka dalam
kesehariannya. Akan tetapi seiring dengan perkembangan jaman, Bangsa Indonesia mulai kehilangan sikap jujur
serta tanggung jawab akibat adanya pengaruh dari dunia barat melalui
penjajahan.
Dengan adanya penjajahan yang masuk di
Indonesia, tatanan yang ada didalam masyarakat mulai bergeser. Kekacauan
peperangan, ketidak jujuran serta perbuatan-perbuatan tercela semakin mewabah
di Indonesia. Dengan adanya gangguan yang melanda di indonesia, sikap ketidak
jujuran dan rasa tanggung jawab pun mulai memudar dari kalangan masyarakat.
Perbuatan tidak jujur dan dilandasi rasa
tidak tanggung jawab, pada awalnya perbuatan tersebut merupakan upaya untuk
melindungi sanak saudaranya hingga barang-barang yang paling berharga dari
tangan jahil penjajah. Akan tetapi setelah Bangsa Indonesia merdeka, sikap
ketidak jujuran dan hilangnya rasa tanggung jawab dari kalangan masyarakat menjadikan
bumerang bagi bangsa ini. Tindakan yang
awalnya berupaya untuk melindungi sanak saudara yang dicintai serta
barang-barang yang berharga, berubah
menjadi kebisaan dari sebagian masyarakat Indonesia. Sehingga
perbuatan-perbuatan tersebut mewabah di Indonesia.
Setelah Bangsa Indonesia merdeka, para
pemuka dari seluruh Indonesia mulai merancangan landasan dasar mengenai arah
dan tujuan berdirinya Bangsa indonesia termasuk didalamnya menggenai pendidikan.
Tercetuslah Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang merupakan cerminan dari
nilai-nilai luhur yang digali, dikembangkan serta diterapkan di Indonesia.
Didalam Pembukaan UUD 1945 dialenia ke-4 salah satunya berbunyi “mencerdaskan
Kehidupan Bangsa” (Dwi Winarno. 2006:165). Dari ungkapan tersebut merupakan
salah satu arah dan tujuan bangsa yang berupaya untuk mencerdaskan setiap
lapisan yang ada dimasyarakat. Mencerdaskan dalam hal ini mengandung arti yang
sangat luas, tidak hanya berupaya dalam mencerdaskan dalam artian intelektual
anak didik semata, akan tetapi kecerdasan
tersebut merupakan kecerdasan
yang meliputi kecerdasan bertingkah laku dalam masyarakat. Kecerdasan
bertingkah laku ini merupakan kecerdasan dalam bersosial. Sehingga dalam
bersosial tersebut anak didik dituntut untuk
menerapkan norma-norma serta nilai-nilai
yang ada didalam bermasyarakat sekitar tempat mereka tinggal yang
dilandasi sikap yang jujur dan
bertanggung jawab.
Didalam UUD 1945 pasal 31 ayat 3 lebih
menekankan akan pentingnya pendidikan. Didalam pasal tersebut berbunyi
“pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sisitem pendidikan nasional
yang meningkatkan keimanan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsayang diatur dengan undang-undang” (Dwi Winarno. 2006:200).
Dalam hal ini pembentukan karakter anak didik merupakan tujuan yang hendak
dicapai dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Pendidikan sebagai upaya dalam penanaman sikap jujur serta
bertanggung jawab, haruslah segera melebarkan sayapnya agar dapat menjangkau
segala elemen yang ada dalam masyarakat. Pendidikan dalam membentuk karakter
anak didik dapat dilakukan melalui pendidikan formal maupun pendidikan non formal
serta pengkondisian sikap yang ada didalam masyarakat. Sehingga diharapkan
dengan penumbuh-kembangankan karakter bangsa yang jujur serta bertaanggung
jawab akan dapat melandasi setiap yang akan didiapat nantinya. Ilmu yang
dilandasi oleh sikap jujur serta bertanggung jawab akan dapat dimanfaatkan
lebih baik lagi dalam kehiduan sehari-hari tanpa adanya sikap yang merugikan
orang lain. Selain itu, dengan mengembangkan karakter bangsa yang jujur serta
bertanggung jawab, diharapkan dapat mengembalikan kejayaan Bangsa Indonesia
seperti sewaktu kejayaan kerajaan Hindu-Buddha yang pernah berjaya di
Indonesia.
C. Penerapan pendidikan dalam rangka
membentuk karakter anak didik yang jujur dan bertanggung jawab di Indonesia
Penanaman
kecakapan anak didik di Indonesia haruslah mulai didik serta dibentuk sejak dini. Pendidikan usia
dini pada anak didik, dapat diterapkan pada tahap awal didalam keluarga yang
merupakan satu kesatuan hidup bersama (sistem sosial) yang terdiri dari ayah,
ibu dan anak. Sehingga peran keluarga dalam
pembentukan karakter anak didik yang jujur dan bertanggung jawab
merupakan peran yang sangatlah penting.
peran orang tua dalam mendidik anak
tidak sebatas tugas sampingan, tetapi justru merupakan tugas pokok. Orang tua
merupakan penentu keberhasilan sang anak pada masa akan datang. Tanpa peran
orang tua mustahil seorang anak akan meraih kesuksesan, meskipun ada juga sebagian
anak mampu menuai kesuksesan tanpa kehadiran orang tua (Andi prastowo 2011:84).
Anak
merupakan cerminan dari sikap dan prilaku orang tuanya. Setiap anak akan meniru
dari prilaku orang tua lakukan. Apabila orang tua sering berbohong dihadapan
orang tuanya secara langsung maupun tidak langsung perilaku tersebut akan
ditiru oleh anaknya dan apabila prilaku tersebut sering dilakukan oleh orang
tuanya maka hal tersebut akan menjadikan kebiasaan berbohong dalam sehari-hari.
Sebaliknya apabila orang tua mengajarkan pada kejujuran, perilaku-prilaku yang
bertanggung jawab dan hal-hal yang baik, maka perilaku baik tersebut akan
menjadikan karakter jujur dan bertanggung jawab pada diri seorang anak.
Sehingga orang tua sangat memegang peran penting dalam pembentukan karakter
pada diri seorang anak.
Dalam
tahap yang lebih luas pendidikan karakter dapat dilakukan didalam pendidikan
formal maupun pendidikan non formal. Dalam pendidikan formal merupakan suatu
proses penanaman karakter jujur serta bertanggunng jawab yang memegang peran
penting pada anak didik. Didalam dunia pendidikan formal peran guru akan
menentukan prilaku yang ada didalam anak didik. Sebagai seorang guru haruslah
mampu mengkondisikan suasana belajarnya agar mampu membimbing anak didiknya
dalam membentuk karakter yang jujur dan bertanggung jawab.
Ditempat
belajar dalam rangka menumbuhkan sikap jujur dan bertanggung jawab harus
dikondisikan agar mampu berperan penuh dalam membentuk karakter anak didik yang jujur serta
bertanggung jawab. Pengkondisian sekolah tersebut dapat berupa didirikannya
“kantin kejujuran”. Kantin kejujuran merupakan suasana kantin yang dibentuk
dalam kondisi tertentu tanpa adanya penjaga kantin guna menumbuhkan sikap jujur serta
bertanggung jawab yang ada dalam diri anak didik. Didalam kantin kejujuran anak
didik dituntut untuk mengembangkan sikap jujur saat mengambil suatu barang dan
dipertanggung jawabkan dalam bentuk pembayaran yang sesuai dengan harga barang
yang sudah terterai.
Dalam
menumbuh-kembangkan karakter anak didik yang jujur dan bertanggung jawab selain
melalui kantin kejujuran pengembangan karakter yaang jujur serta bertanggung
jawab dilakaukan oleh pihak sekolah melalui ekstakulikuler wajib pramuka.
Didalam pramuka anak didik akan diarahkan untuk mengembangkan dan menerapkan
nilai-nilai yang luhur yang ada dimasyarakat. Hal ini tercermin didalam dasa
darma pramuka pada pasal kedelapan menguraikan bahwa “pramuka itu bertanggung
jawab dan dapat dipercaya” ( Buku saku. ___:04) Dalam pasal ini anak didik
dituntut untuk mengembangkan sikap yang bertanggung jawab serta prilaku yang
jujur. Sehingga dengan pembekalan nilai-nilai yang luhur nantinya setiap hal
yang akan dilakukan oleh anak didik didasari dengan sikap yang jujur dan
bertanggung jawab.
Didalam
pendidikan non formal penumbuhan karakter yang jujur dan bertanggung jawab
dilakukan dalam bentuk pengkondisian lingkungan yang bersangkutan. Pendidikan
non formal dalam nilai-nilai yang luhur ini dapat dilakukan dengan
pengkondisian tempat-tempat kursus dalam bentuk kejujuran serta tanggung
jawabnya dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh pengajar. Dalam
pendidikan non formal pembentukan karakter anak didik yang jujur serta
bertanggung jawab lebih ditekankan pada pengkondisian lingkungan. Dengan
lingkungan yang dikondisikan dalam upaya pembentukan karakter anak didik yang
jujur serta bertanggung jawab akan dapat berdampak positif pada penanaman
nilai-nilai yang ada didalam masyarakat.
Dalam hal pengembangan karakter yang
jujur serta bertanggung jawab melalui pendidikan tidaklah bisa dilepaskan peran
serta pendidik serta lingkungan yang sesuai. Dengan adanya lingkungan serta
lingkungan yang sesuai akan dapat mempermudah penerapan karakter yang jujur
serta bertanggung jawab pada diri anak didik. Pendidikan yang demikianlah yang
berusaha Bangsa Indonesia tumbuhkan kembali untuk menggembalikan karakter
bangsa yang mulai menurun akibat adanya pergeseran-pergeseran nilai-nilai yang
ada dimasyarakat. Dengan adanya pendidikan dalam membentuk karakter anak didik
yang jujur serta bertanggung jawab, akan menjadikan kerangka dasar serta
menjadi pondasi dasar dalam penggembangan moral dasar Bangsa Indonesia.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam menanamkan karakter yang jujur serta bertanggung
jawab pada anak didik, pendidikan
haruslah memadukan antara teori dan aplikasi, teks dan konteks harus mulai
diajarkan baik dalam pendidikan formal maupun pendidikan non formal. Dengan pendidikan yang terarah dalam
pembentukan karakter anak didik yang jujur dan bertanggung jawab diharapkan
akan dapat mengantarkan kepada pendidikan lebih bermakna dan bermanfaat serta
akan memberikan dampak kepada tebentuknya jadi diri/ karakter masyarakat
Indonesia yang jujur serta bertanggung jawab. Pembangunan karakter bangsa
memang harus dimulai dari membangun sejak usia dini dari setiap individu
masyarakat Indonesia secara berkesinambungan dan terus-menerus, membangun
karakter tidak bisa dilakukan secara cepat dan instan. Sehingga pendidikan menjadi
motor dalam upaya perbaikan dan pembentukan mental karakter bangsa yang
sesungguhnya, pendidikan dalam rangka membentuk karakter anak didik yang jujur
serta bertanggung jawab merupakan solusi alternatif dalam upaya membangun jati
diri bangsa. Sehingga denggan
penggembangan karakter anak didik yang
jujur serta bertanggung jawab akan mampu menjadi kerangka dasar dalam penerapan
ilmu penggetahuan yang lainnya dan digunakan dengan penuh tanggung jawab.
Dalam
penulisan makalah ini disangkut pautkan dengan materi dasar-dasar yang telah
dipelajari mengkaitan pada sistem pendidikan nasional. Karena dalam pendidikan
nasional yang dikehendaki tertuju pada pendidikan yang bersifat fungsional,
yaitu berfungsi untuk kelembagaan masyarakat menuju perkembanggan kehidupan
bangsa Indonesia yang menyangkut penggembangan pribadi dan watak bangsa.
B.
Kritik dan saran
Dalam makalah ini
menguraiakn pendidikan dalam rangka
mengembangkan karakter anak didik yang jujur serta bertanggung jawab yang dapat
dijadikan sebagai pedoman pendidikan karakter
yang ada pada anak didik. Namun dalam penulisan makalah ini penulis menyadari, bahwa masih banyak
kesalahan serta kekurangannya. oleh karena itu penulis berharap kritik dan
sarannya demi menyempurnakan makalah ini.
C.
Daftar pustaka
Koesoema A, Doni. 2007. Pendidikan Karakter. Jakarta: PT Grasindo.
Winarno, Dwi. 2006. Paradigma Baru Pendidikan
Kewarganegaraan. Jakarta:
PT Bumi
Aksara.
_ _ _. Buku Saku
Pramuka. Solo: Sendang Ilmu.
Prastowo, Andi. 2011. Seabrek Perilaku/Sikap Orang Tua Yang Harus Dihindari
Terhadap Anak. Yogjakarta: Buku Biru.
http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/M_K_D_U/195902251985031-ABD_MAJID/ARTIKEL/Peranan_Pendidik_DGB_UPI.pdf
( diakses tanggal 18 april 2012. Abd. Majid. Peran pendidik dalam upaya
membentuk karakter peserta didik)
http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/20237/PKM%20GT%20EFEKTIVITAS%20PENERAPAN%20PENDIDIKAN%20KARAKTER.pdf
(diakses tanggal 18 april 2012. Mahardi Safarudin . Efektivitas penerapan pendidikan karakter di
indonesia dalam membangun bangsa yang maju dan beradab)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar